Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari

: Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Cerita sex ku ini berawal ketika aku ikut pendaftaran PNS di Bali. Niatku pertama hanya sekedar coba-coba saja, tapi setelah pengumuman ternyata aku ketrima menjadi seorang pegawai negri sipil di Bali. Bisa tidak bisa akupun pindah ke Bali. Lestaringan kehidupan seadanya di Bali aku hanya ngekos saja. Dan berusha mencari perkerjaan sampingan agar kebutuhanku terpenuhi. Waktu itu gaji pegawai negri belum seberapa banyak kalau dibandingkan sekarang jauh. Bermacam pekerjaan sampingan sudah pernah aku lakukan, berawal dari ikut home industry mebel, sampai ikut-ikut membantu di sebuah restoran pun pernah aku lalui.
Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Oohh ya aku belum memperkenalkan diri, namaku Heri. Aku orangnya sangat supel, ramah Lestaringan semua orang, mudah bergaul Lestaringan semua orang. Itu yang membuatku cepat mempunyai banyak teman di Bali. Usiaku juga belum tua, aku baru berusia 28 tahun. Disamping aku orangnya yang supel dan mudah bergaul, mungkin juga karena wajahku juga yang lumayan ganteng jadi ada juga laah yang menyukaiku, tapi aku masih gak mau berhubungan (pacaran) Lestaringan siapapun. Lestaringan gaji yang bisa dibilang pas-pasan lantas aku mengajukan agar aku naik jabatan, ku kumpulkan syarat-syaratnya. Dan Setelah beberapa bulan, akhirnya pemohonanku diterima, aku pun mengikuti pra jabatan.
Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Dalam pra jabatan tersebut banyak wanita-wanita cantik, tapi ada satu yang membuat aku sangat tertarik. Seorang wanita biasa, Lestaringan kulit sawo matang itu membuat aku terpesona. Dan dimulailah perkenalan antar sesame pegawai yang mengikuti pra jabatan. Dan yang pertama kali memperkalkan diri adalah wanita yang menarik hatiku itu.

“Nama saya Ketut LestariLestari Ariyani, aku guru tari Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?”
Aku jadi salah tingkah, lalu aku menjawab,
“Maaf ya mbok tut, nama saya Heri, abis ga ada yang dikenal sih…”
“Sekarang kan udah kenal,emang umur kamu berapa? kok manggil mbok”
“28 tahun mbok, emang kenapa?”
“oh, emang bener kamu manggil aku mbok, umur aku 30 tahun.”
“Oh…”

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Meski dia bilang kalo usianya 30 tahun, aku tak lantas percaya begitu saja. Sebab yang aku lihat wanita itu kelihatan masih muda, aku mengira mungkin dia seumuran sama aku. Memang sihh orangnya tidak terlalu tinggi, hanya sepundak aku saja, tapi dia mempunyai tubuh yang sangat seksi. Kelihatan seperti sering senam wanita ini. Pakean ketat yang menutupi tubuhnya terlihat sangat enak dipandang. Setelah perkenalan yang singkat tadi saat pembukaan pra jabatan, kita sering sms’an, telpon-telponnan, kadang juga keluar untuk makan malam. Ada sorang laki-laki yang sering menemuinya, dia orangnya agak gemuk, dan setelah kutanya teman sekamarku yang juga mengenal Lestari suryani ternyata laki-laki itu adalah calon suaminya. Sempat aku merasa cemburu karena aku sudah mempunyai rasa sama Lestari ini. Tapi apalah daya, kita belum ada status yang mengikat jadi aku hanya bisamenahan kecemburuanku ini. Pra jabatan ini berlangsung selama 2 minggu, hari terakhir pra jabatan tiba-tiba Lestari mengajakku keluar.

“Her, nanti abis penutupan kita jalan-jalan yuk!?”
“ayuk”, kataku Lestaringan senang hati, “emang mau kemana mbok?”
“yah, ke bioskop nonton atau kemana gitu Lestarieh.”
“oke..mbok”

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Hari ini pra jabatan sudah berakhir, akupun lalu mengemasisemua pakaian dan peralatan yang aku bawa dan tak lupa aku berdandan rapid an pakai parfum karena setelah penutupan pra jabatan selesai aku akan pergi sama ketut LestariLestari Lestari. Aku berusaha untuk tampil semaksimal mungkin agar bisa menarik perhatian ketut LestariLestari Lestari. Akhirnya pun penutupan selesai, aku dan Lestari lantas pergi untuk jalan-jalan kesebuah mall. Setelah lama jalan-jalan akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke gedung bioskop. Sampai depan gedung bioskop aku menyuruh Lestari untuk membeli makanan cemilan dan sebuah minuman ringan, dan aku yang antri memesan tiket.

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Tak lama kemudian akhirnya aku sudah mendapatkan tiketnya, aku sengaja membeli tiket dinomer belakang, agar aku bisa berduan atau mungkin bisa bermesraan dengan Lestari. Kami pun masuk. Setelah sampai dalam gedung bioskop sejenak kita nonton film nya, cukup asyik siih filnya. Selang beberapa saat tiba-tiba muncul pikiran kotorku dan tanpa berpikir panjang akupun langsung memeluk tubuh Lestari. Dia diam saja. Setelah itu dalam keadaan gelap hanya sorotan lampu dari layar bioskop aku memberanikan diri untuk menciumnya, dan akhirnya langsung kulumatlah bibirnya yang seksi itu. Tanpa aku sangka, ternyata Lestari pun membalas ciumanku itu, dengan cepat dia menanggapi pancinganku.

“Emang ya, perasaan itu gak bisa dibohongi” ujarku lirih disamping telinganya
“Iyha” jawabnya singkat.

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Sesudah itu Aku tak ragu lagi untuk memeluk dan menciumnya bahkan aku berani memegang payudaranya dari dalam bajunya sementara dia juga memegang dadaku, akhirnya kami selesai nonton film lalu aku berkata.

“Lestari..putusin cowok kamu ya, trus nikah ma aku.”
“Ga bisa Her, aku ma dia dah lebih dari pacaran kami dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja kami dah jadi suami istri…”
Aku kecewa dan marah tapi ga bisa apa-apa, akhirnya aku bilang,
“Terserah.”

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Aku tidak pernah ngehubungi dia selama beberapa hari, akhirnya aku berpikir normal aku tidak mungkin masuk ke dalam kehidupannya, yah… aku akhirnya menghubungi dia lagi dan kami ngobrol seperti biasa tanpa ada masalah lagi dan pada suatu saat dia mengajak aku makan di ayam wong Solo. Aku sebagai orang yang lebih miskin dari dia jelas tidak menolak. Kami pergi kesana terus kami memesan meja di tempat bebas rokok yang sepi dan tertutup.
Setelah selesai makan, aku dan dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami saling mencium, saling melumat dan saling memegang. Aku berkata padanya.

“Lestari, aku pingin buat cupang di leher kamu.”
“Coba aja!”
Aku mencoba menghisap lehernya untuk membuat cupang tetapi gagal, dia lalu tertawa sambil berkata,
“He… he… he… bukan gitu caranya, nih aku contohin”, dia mulai beraksi. Entah bagaimana caranya dia mengisap, yang jelas rasanya aku melayang-layang, aku cuma menLestarisah,
“Ah… ah…”
“Tuh kan, dah merah”, kata dia sambil menunjuk leher aku.
“Dasar… Lestari, kita pulang yuk.”
“ayuk.”
Lestari lalu membayar makanan sementara aku langsung menuju mobilnya.

Sesampai di rumah, pikiranku kacau karena cupang itu, aku langsung sms dia,
“Lestari… aku kepingin cupangnya bukan di leher, aku pingin di dada, aku juga pingin buat cupang di payudara kamu.”
Aku kira dia marah, tapi dia malah ngebalas,
“Her, aku sayang ma kamu, kalau kamu buat cupang di dadaku boleh kok, selain itu sebagai tanda sayang aku, aku pingin 3d.”
“Apaan tuh 3d?”, balasku.
“Diputer, Dijilat trus Dicelupin.”
“Hah!! Beneran? Atau becanda nih?”
“beneran, masak aku main-main.”
“Kapan kamu mau? Tapi aku belum pernah lho sayang, apa mesti pake pengaman?”
“Aku pinginnya ga pake, tapi kalau kamu ragu lebih baik pake aja, waktunya nanti aja kalau ada kesempatan, gimana?”
“Oke Lestarih, met istirahat ya sayang…”
“Istirahat apaan aku kan harus nari di Hotel sayang, nanti kalau aku ga balas berarti aku masih sibuk atau ada si dia sama aku.”
“Ya Lestarih, met kerja ya sayang.”

Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah seorang penari Bali dan kadang dia nari di hotel kadang malah sampai ke luar negeri. Lama aku menunggu waktu itu, akhirnya aku mendapat kesempatan pelatihan 4 hari. Tetapi karena kecerdikan panitia pelatihan itu hanya 5 hari. Berarti aku hanya punya waktu 1 hari. Aku langsung nge-sms dia.
“Lestari… besok ga ngajarkan? Kita laksanakan rencana kita yuk?”
“ayuk, nanti aku jemput dimana?”
“Jemput aku ditempat pelatihan di Jalan Hayam wuruk.”
“Oke!”

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Besoknya aku sudah menunggu dia di tempat pelatihan. Beberapa menit kemudian dia tiba. Aku langsung naik ke mobilnya dan ganti baju di dalamnya. Aku yang udah nafsu lalu bilang, “Kita mau kemana? hayuk”, Lestari memakai baju yang agak ngepres di badannya, sementara di bagian bawah dia hanya mengenakan kain pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak mengunnakan apa-apa selain kain pantai dan tentu saja celana dalam.

“Jangan gitu, kita makan dulu yuk…”

Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju bungalow di Kuta, namun sebelumnya kami sudah membeli makan siang terlebih dahulu. Sesampainya di kamar bungalow, dia lalu menutup pintu, aku yang udah nafsu langsung menyerbunya. Dia lalu berkata,

“Ga jadi ah…”
“Trus kita ngapain kesini?”
“ngobrol sambil tiduran.”
“Enak aja”, aku langsung menyerbu dia berusaha melepas bajunya dan kain pantainya, lalu dia bilang,
“Sabar dong sayang.”

Lestari lalu mematikan lampu, lalu menutup korden yang tadi belum tertutup, aku memang udah nafsu liat kemolekan dia jadi ga memperhatikan itu. Akhirnya aku menyerbu dia, kali ini aku tidak menemuka perlawanan berarti, dia udah siap. Aku mencium dia dengan nafsu, lalu melepas bajunya dan kain pantainya, tubuhnya kini hanya ditutupi bra dan celana dalam. Dia lalu bilang.

“Her… Aku pernah dioperasi di payudara dulu ada tonjolannya.”
BHnya aku lepas lalu aku menciumi payudaranya Lestaringan lembut,
“ehm… ehm…”
“Her… ka… mu… be….bbener lembut… ah ah ahh..”

Dehannya membuat aku bernafsu, lalu aku melepas bajuku dan celana ku sehingga aku telanjang di depan dia, celana dalam diapun kulepas, dia lalu berkata, “Her… pake kondom dulu ya sayang…”
Dia lalu memakaikan aku kondom, aku yang masih awam langsung saja memasukkan punyaku ke dalam vaginanya. Beberapa menit kemudian aku udah keluar, yah karena aku belum pengalaman, dia melepas kondomku dan berkata. “Ga apa-apa kan baru pertama”. Belum berapa menit nafsuku naik lagi. Aku langsung menyentuh payudaranya, kali ini dia lebih pintar dia lalu berkata.

“Her… sekarang kamu di bawah ya, aku yang di atas.”
aku rebah di bawah, dia pelan-pelan memasukkan penisku ke vaginanya,
“uh… enak sekali…”, aku menLestarisah.
Diapun menLestarisah,
“Ah… ah… nikmat sekali….ah… ah…”
Goyangannya betul-betul luar biasa, aku sampai merem melek, bodynya yang sintal bergoyang di atasku, aku memegang payudaranya sambil sesekali menciumnya,

“ah… nikmat sekali rasanya”, ditengah-tengah kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.
“Aku belum keluar kok dah selesai Lestari?”
“Cape… dan kayanya dah keluar Her.”
Aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan cepat karena tanggung pkirku, akhirnya,
“ah…”
Spermaku tumpah, aku langsung menarik penis ku keluar dan langsung mengeluarka spermaku di perutnya. LestariLestari lalu berkata,
“Sekarang gantian, aku yang belum keluar nih.”
“Yah…”
Aku lalu memasukkan jariku ke vaginanya dan mengocoknya.
“ah..ah…ah…ah…”, LestariLestari menLestarisah keras.
“gimana Lestari, enak kan?”
“enak banget… ah…ah… ah…”

Tiba-tiba dia memeluk aku erat sekali sambil mencium dada aku hingga cupang.
Kamipun tertidur, dan sorenya pulang.

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Kami masih kontak beberapa minggu, hingga ada satu kejadian jelek yang aku dan dia alami. Kami nonton di bioskop berdua dan disudut seperti biasa, selanjutnya kami berciuman, lalu tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia pun juga sama. Aku memasukkan tanganku ke vaginanya dan tangannya juga mulai mengocok penisku.

“Ah… ah… ah…”desahan kami berdua berirama.

Cerita Sex Terbaru Gairah Sang Penari – Akhirnya tanganku terasa basah dan dia mengejang… Aku sama sekali belum keluar tapi film keburu selesai. Di perjalanan pulang akhirnya kami ribut, karena dia ingin pisah dariku dan kembali ke tunangannya. Aku berusaha membela diri tapi dia sudah berketetapan. Akhirnya kami berpisah dan aku tidak pernah bertemu dengan dia sampai akhirnya dia menikah dengan tunangannya yang juga penari.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Share

Related posts