Cerita Seks Terupdate Perkosaan Pengobat Rindu

 

Cerita Seks Terupdate Perkosaan Pengobat Rindu – Semua artikel dan gambar yang disajikan bersumber pada pencarian Google. Bacalah menggunakan perasaan agar ceritanya lebih bermakna. Gambar yang di tampilkan hanya ilustrasi saja agar pembaca bisa membayangan perempuan yang ada pada cerita sex bergambar di bawah ini. Aqu adalah wanita berumur 25 tahun, sekarang aqu tinggal sendirian di rumahku yg terletak di salah satu komplek yg disebut sebagian orang sebagai komplek orang berduit di wilayah Jakarta. Aqu adalah janda tanpa anak, suamiku telah meninggal enam bulan yg lalu karena kecelakaan.

Bercerita Sex – Cerita Dewasa Saat itu usia perkawinan kami baru menginjak tahun kedua. Rumah yg kutempati ini adalah hadiah perkawinan untukku, suamiku membeli rumah ini atas namaqu. “Sebagai bukti ketulusan saygku padamu” katanya.
Rumah-rumah di komplekku terbilang saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki
pekarangan yg luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aqu juga tak begitu mengenal tetanggaqu.
Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri.

Sering aqu merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aqu tak mau menggunakan jasa
pramuwisma, aqu ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri. Alasanku pada mama sih biar
aqu ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri.

Malam itu aqu pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun kawanku. Setelah
mengunci pintu depan aqu mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap.
Aqu berangkat dari tadi siang untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut. Begitu lampu
menyala, aqu langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yg kotor.

Aqu melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di keranjang yg memang
kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aqu sekarang telanjang bulat. Aqu merasa
sendiri di rumahku sehingga aqu merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur
dalam keadaan telanjang.

Aqu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Selesai mandi rasanya tubuhku
terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sembari minum susu hangat.
Aqu hanya melilitkan handuk pada tubuhku, sembari mengeringkan rambutku dgn kipas angin aqu
buka channel TV sana-sini. Acaranya tak ada yg menarik hatiku.

Iseng-iseng aqu menonton film BF koleksi suamiku. Aqu pernah protes padanya karena dia
menonton film begituan. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mencari style
bercinta untukku. Di film itu pria bule sedang mencumbu seorang wanita asia yg kelihatannya
begitu menikmati cumbuan dari pri bule. Aqu sedikit terangsang melihat adegan itu,
seandainya suamiku masih ada….

Aqu melepaskan handuk yg melilit tubuhku, lalu mengelus-elus buah dadaqu sendiri dgn lembut.
Buah dadaqu memang tak begitu besar, tapi suamiku selalu memujiku dgn sebutan montok. Untuk
urusan mengurus tubuh, aqu memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita dan
kemulusan tubuh itu adalah harga mati. Aqu tak menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata
yg memperhatikan kegiatanku

Kuelus-elus buah dadaqu dgn lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri
bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aqu ingin berlama-lama,
mataqupun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.

Kali ini bukan lagi belaian yg kulaqukan, tapi aqu sudah mulai melaqukan remasan ke buah
dadaqu. Kupilin-pilin puting susuku dgn menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali
rasanya. Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku
mengenai bibir-bibir kemaluanqu, aqu pun merasakan darah yg mengalir di tubuhku seakan
mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aqu terangsang sekali, lubang kemaluanqu sudah dibanjiri oleh lendir yg keluar membasahi bibir
kemaluanqu. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku
dgn jariku sendiri hingga aqu pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yg semakin
menggebu. Tubuhku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan pahaqu semakin
lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir kemaluanqu sembari
menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-
gosok klitorisku.

Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan kemaluanqu. Ujung jariku mengarah ke pintu
masuk lubang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Lubang kemaluanqu sudah
benar-benar basah oleh lendir yg licin hingga dgn mudahnya menyeruak masuk ke dalam lubang
kemaluanqu. Kini jari tangan kiriku sudah tak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi
hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.

Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk lubang kemaluanqu. Jari-jariku menyentuh dan
menggesek-gesek dinding kemaluanqu bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh G-spot,
punggung dan kepalaqu jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku
melayg-layg dgn kenikmatan tiada tara.

Aqu sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yg rasanya
akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aqu akan segera mencapai orgasme.
Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan
kanan dalam kemaluanqu pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yg
segera tiba, kurasakan kedutan bibir kemaluanqu yg tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku
yg masih berada di dalam lubang senggamaqu.

Bersamaan dgn itu aqu merasakan sesekali ada semburan dari dalam yg keluar membasahi dinding
kemaluanqu. Aqu serasa sedang kencing namun yg mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah
cairan maniku yg mengalir deras.

“AHH……..” aqu terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa tubuhku
seperti lemas sekali. Mataqu terpejam sembari menikmati rasa indah yg menjalar di sekujur
tubuhku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataqu sedikit terbuka, lalu…..

” Diam atau lehermu akan terluka.” Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku. Jantungku
rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yg menempelkan pisau ke leherku, dan aqu dalam
keadaan telanjang……..

Aqu terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aqu taqut kalau dia merasa
terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan melihat tubuhku yg tak tertutup sehelai
kain. Terbersit penyesalan dalam hatiku, kenapa aqu sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke
dalam rumah ini, dan apa yg akan mereka laqukan. Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.

“He.. he.. he… cantik, ijinkan aqu untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam
dalam dirimu.” Lelaki itu duduk disampingku.

“Nah cantik…. Sekarang Abang akan memuaskanmu.” Laki-laki yg memanggil dirinya Abang
kemudian dgn kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Antara taqut dan
marah, aqu masih berontak dan berusaha melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya
sekenanya, namun.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.

Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya yg aqu rasa tak jauh beda
dgn usia suamiku disertai dgn otot-otot lengannya yg nampak gempal saat menahan tubuhku yg
terus

berontak.

Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aqu setengah dibantingkannya ke ranjang. Dan
aqu benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu. Aqu meraung, menangis
dan berteriak sejadi-jadinya, tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka
membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aqu menyadari tak ada gunanya lagi berontak
maupun berteriak. Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha
menenangkan aqu, dgn cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaqu. Dia berbisik dalam
desahnya,

“Ayolah cantik, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah di komplek ini cukup
berjauhan. Lagian kalaupun ada yg tahu mereka tak akan berani menggangu”.

Aqu berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Laki-laki ini seakan-
akan sengaja memperhitungkan keadaan. Kemudian dgn tersenyum dia benamkan wajahnya ke
ketiakku. Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah kanan
kemudian pindah ke kiri. photomemek.com Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah. Tangan-tangannya
menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaqu. Tangannya juga
meremas-remas susuku. Dgn jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia melaqukannya
mulai dgn lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan! Dia pikir bisa menundukkan aqu dgn
caranya yg demikian itu. Aqu terus berontak dalam geliat.. Namun aqu bagaikan mangsa yg siap
diterkam.

Aqu sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yg tersumpal. Yg
ada hanya air mataqu yg meleleh deras. Aqu memandang ke-langit-langit kamar. Aqu merasa sakit
atas ketak adilan yg sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aqu menghindari tatapan matanya.
Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataqu,

“Kamu cantik banget….. ” dia berusaha menenangkanku.

Dia juga menciumi tepian bibirku yg tersumpal. Tangannya meraba pahaqu dan mulai meraba-raba
kulitku yg sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku.
Dia merabanya dgn pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aqu dilanda perasaan malu yg
amat sangat. Hanya suamiku yg melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yg
demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.

Aqu merasakan betisku, pahaqu kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya.
Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yg
meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke
selangkanganku.

” Ah…..” Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaqu. Juga tak begini
suamiku selama ini. Aqu tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aqu
merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.

Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir. Duniaqu seakan-akan
berputar dan aqu tergiring pada tepian samudra yg sangat mungkin akan menelan dan
menenggelamkan aqu. Aqu mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yg sangat tak
mampu kulawan. Aqu merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah. Seribu
lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaqu. Seribu lidah lelaki inilah yg menyeretku
ke tepian samudra kemudian menyeret aqu untuk tertelan dan tenggelam. Aqu tak bisa pungkiri.
Aqu sedang jatuh dalam lembah nikmat yg sangat dalam.. Aqu sedang terseret dan tenggelam
dalam samudra nafsu birahiku. Aqu sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku yg telah
enam bulan tak terlampiaskan semenjak sua miku meninggal.

Dan saat kombinasi lidah yg menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yg
mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaqu, aqu semakin tak mampu
menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku terdiam, berganti dgn desahan dari balik kain
yg menyumpal mulutku. Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dgn bukan lagi
sentuhan namun remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dgn rintihan yg penuh derita
nikmat birahi.

Laki-laki itu tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aqu telah tertelan dalam
syahwatku.

“Ayolah, sayg.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aqu…..”

Aqu mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dgn liar derita nikmat yg
melandaqu. Aqu kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aqu kembali berteriak
histeris. Namun kini aqu menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta
gelinjang syahwatku. Aqu meronta menjemput nikmat. Aqu menggoyg-goygkan pinggul
dan bokongku dalam irama nafsu birahi yg menerjangku.

Aqu tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aqu bergoncang-goncang mengangkat bokongku untuk
mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yg amat sangat pada kemaluanku dilanda
nafsu birahi. Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku seakan-akan
menggigil dan gemetar lupa diri.

“Masukin… bang.. auh… aqu gak tahan…..” aqu mendesah tak karuan. Akhirnya karena tak
mampu aqu menahannya lagi aqu merintih.

Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih
bibirnya. Aqu raqus menyedotinya. Aqu berpagut dgn pemerkosaqu. Aqu melumat
mulutnya. Aqu benar-benar dikejar badai birahiku. Aqu benar-benar dilanda gelombang syahwatku.

Aqu betul-betul tak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aqu masih berkelojotan
diranjang. Dan kini aqu benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kemaluannya ke
kemaluanku pula. Aqu benar-benar berharap karena sudah tak tahan merasakan badai
birahiku yg demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku. Tiba-tiba aqu
merasakan sesuatu yg sama sekali diluar dugaanku. Aqu sama sekali tak menduga, karena
memang aqu tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki ini demikian gedenya.

Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang
ini. Yg akhirnya kulaqukan adalah sedikit mengangkat kepalaqu dan berusaha melihat
kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan. Rasanya ada pisang ambon gede dan
panjang yg sedang dipaksakan untuk menembusi kemaluanku. Aqu menjerit tertahan. Tak
lagi aqu sempat memandangnya.
Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di
rongga mulutku sembari menekankan kemaluannya untuk menguak bibir kemaluanqu. Kini
aqu dihadapkan kenyataan betapa besar kemaluan di gerbang kemaluanku saat ini. Aqu
sendiri sudah demikian dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang
kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu kemaluan itu memasuki kemaluanku.

“Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aqu sangat
merindukan kenikmatan ini…..” Aqu semakin meracau.

Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kemaluan lelaki ini
sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini. Aqu rasanya
terlempar melayg kelangit tujuh. Aqu meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau
dan mendesah dan merintih dan mengerang dan.. Aqu bergoncang dan bergoyg tak
karuan…. Orgasmeku dgn cepat menghampiri dan menyambarku. Aqu kelenger dalam
kenikmatan tak terhingga.. Aqu masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku
untuk kemudian dgn semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan
memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.

“Auh………. AHH…… ” aqu menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan
menjalar di sekujur tubuhku.

Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aqu tak merasa menyesal, tak merasa khawatir,
tak merasa taqut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yg sangat longgar. Aqu merasakan
seakan menerima sesuatu yg sangat aqu rindukan selama ini. Apakah aqu memang hipersex
atau memang karena lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aqu tak mau berfikir
lagi.. Aqupun tertidur kelelahan.

Besok pagi aqu terbangun dgn tubuh sedikit pegal-pegal. Tak ada tanda-tanda dia masih ada
di rumah. Dan kuperiksa tak ada barang yg hilang. Apakah dia memang datang untuk
memperkosaqu?…. kadang-kadang aqu masih inigin melaqukan hal yg sama. Aqu
merindukan kemaluannya yg telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta. – ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts