Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

 

Namaku Jefri biasa rekan-rekanku memanggil Jef, usiaku 35 tahun tinggi badanku 178 berat 72 kg kalo kata istriku badanku macho dan yang membuat istriku tergila-gila karena kontolku diameter 3,5 cm panjang 18 cm ukuran yang super. Makanya istriku sangat puas bila kami berhubungan badan bisa 2-3 ronde satu hari.

Tapi ini bukan Cerita Ngentot dengan istriku, melainkan dengan istri Kepala Desa.

Kebetulan kerjaanku di Agraria bagian lapangan Pengurusan tanah yang terkena dampak jalan tol.

Aku kebetulan dapat penugasan mereka di daerah JT tepatnya di daerah Kl, dimana daerah yang saya ditugaskan jauh sekali dari Kabupaten, kalau naik motor saja 1,5 jam masuk desa tersebut sedangkan mobil pribadi jalannya sulit dan bergelombang. Apabila hujan akan slip karna licin.

Sudah hampir 1,5 bulan aku disana mensosialisasikan kepada masyarakat setempat dengan di dampingi oleh Kepala Desa dan istrinya, Pak Sugeng dan bu Isni nama Kades dan istrinya.

Hari itu hari rabu pagi jam 07.00 mau mengurus ada 3 kepala keluarga yang ngotot minta pembebasannya dibayar mahal atau melebihi harga yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Jadi pagi itu aku kerumah Kepala Desa untuk mengajak kerumah 3 orang tersebut untuk merundingkan lebih lanjut.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Sayangnya pak Sugeng ga bisa menemani karna ada rapat di Kecamatan.

“Pak Jef, maaf ya saya ga bisa mendampingi bapak nih karna saya ada rapat di Kecamatn.”

“jadi ditemani istri saya saja ya pak Jefri.” Pak Sugeng memohon maaf kepadaku sambil meminta agar istrinya bu Isni mau menemaniku.

“Oh ga papa pak Sugeng, silahkan saja bapak rapat kami bisa urus kok.” jawabku.

Akhirnya aku dan bu Isni pergi ketiga rumah warga.

Oh ya bu Isni (istrinya pak Sugeng) orangnya langsing tinggi 165 cm tete ukuran 36B pantat semok usia seketira 27 masih muda. Saya dengar bu Isni istri ke tiga pak Sugeng. Yang pertama sudah meninggal dan istri kedua masih hidup tapi kelihatan sudah tua karna pak Sugeng sendiri sudah hampir berumur 60 tahun.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Singkat cerita kami dapat meyakinkan ketiga warga tersebut sesuai dengan harga kesepakatan yang ditentukan. Ketika kami hendak kembali ke rumah Kades ternyata aku dapat telp dari pusat akan ada pertemuan di Kabupaten mengenai pembebasan dan aku diharuskan membawa surat-surat serta ditemani oleh Kades.

Maka ku telp. pak Kades. “Pak Sugeng apa bapak bisa ikut rapat di Kabupaten, karna diminta kehadiran bapak disana?” tanyaku

“Wah maaf pak Jefri, saya sepertinya ga bisa.”

“Bolehkan diwakilkan istri saya dan kebetulan istri saya lebih mengetahui detail mengenai itu?” balas pak Sugeng

“Baik pak Sugeng kalo gitu kami berangkat ya.” jawabku.

Setelah bu Isni berbicara dengan pak Sugeng panjang lebar setelah merapikan berkas-berkas yang akan dibawa kami menuju Kabupaten.

Jam dua kami sampai di Kabupaten dan rapat selesai jam setengah delapan malam.

“Wah bisa kemalaman kita sampai nih bu.” kataku

“Ya ga papa pak Jef.” jawab bu Isni.

Baru 300 meter kami keluar dari Kantor Kabupaten tiba-tiba datang hujan sangat deras, karna kami naik motor akhirnya kami memutuskan cari tempat perteduhan di depan sebuah kios yang sudah tutup.

“Waduh jadi basah baju kita bu.” kataku

“Iya pak mana ga bawa baju ganti lagi.” jawab bu Isni.

Pas diseberang kami ada Hotel kecil, aku agak ragu-ragu mau mengatakannya, tapi akhirnya terpaksa kukatakan. “Bu kita di Hotel seberang itu saja ya berteduh kalo enggak baju kita akan semakin bash.”

“Boleh dah pak.”

Karna Hotel kecil dan di lobi juga banyak orang akhirnya aku memesan kamar agar kami bisa mengeringkan dan tidak baik dengan baju yang sudah basah dan itu disetujui oleh bu Isni.

Sampai di kamar hotel aku lihat baju bu Isni yang basah terlihat sekali BH nya berwarna Hitam dan melekat karna basah bajunya.

Bu Isni ke kamar mandi, aku menunggu dia di tempat tidur. Setengah jam kemudian bu Isni keluar dengan hanya memakai handuk hotel sebatas dadanya yang sungguh menantang dan aku curiga bu Isni tidak pakai BH lagi karna tidak terlihat tali BHnya.

“Gantian pak Jef biar ga masuk angin nanti.” kata bu Isni.

Aku masuk kamar mandi, selesai mandi karna baju dan celana basah ku gantung di kamar mandi dan ternyata di kamar mandipun kulihat baju rok BH dan Celana dalan bu Isni ada di gantungan. Berarti bu Isni hanya memakai handuk saja nih pikirku.

Aku keluar sama dengan memakai handuk tanpa celana dalam juga.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Karna kamarnya hanya ada satu kursi, aku duduk di kursi sedang bu Isni di tempat tidur.

Kami ngobrol panjang lebar mengenai tanah sampai rumah tangga masing-masing.

“Ah masa iya bapak bisa main dengan istri bapak sampai 3 ronde satu hari.” bu Isni menatapku

“Kalau saya mana bisa seperti itu baru aja lagi terangsang sudah bobol duluan bapak.” kata bu Isni kembali.

“Wah ini kesempatan nih bisa memuaskan bu Isni.” pikirku

“Hayooo bapak mikir jorok ya.” senyum bu Isni.

“Abis lihat ibu Isni sangat sexy ….”

“Ah bisa aja pak Jefri.” sambil menundukkan kepala karna terlihat malu.

“Bu Isni cantik, sexy dan body bu Isni sangat menggoda setiap laki-laki,” Rayuku

“Ah … Gombal pak Jefri…” Sambil tersenyum dan memerah wajahnya.

Aku berdiri mendekati bu Isni, dan bu Isni melihat kebawah hingga ia menundukkan kepalanya.

“Wah handukku ternyata menonjol karna kontolku sudah tegang.”

Aku duduk disebelahnya. Kuangkat dagunya kutatap wajahnya, bu Isni menutup matanya, dia tidak berani menatapku. Perlahan kukecup bibirnya lembut sepersekian detik dan bu Isni membuka matanya menatapku.

“Paaak Jefri kenapa bapak lakukan?” bergetar suaranya.

“Saya begitu terpesona dengan kecantikan ibu.” balasku

Kembali kucium bibirnya kali ini kukulum dan lidahku bermain dibibirnya untuk membuka mulutnya dan tidak lama bu Isni membuka bibirnya dan membalas ciumanku dan tangannya tiba-tiba melingkar di balik leherku. Bu Isni memelukku, kami berciuman sangat panas sekali. Dan tangan kananku segera beraksi meremas lebut buahdadanya sedangkan tangan kiriku meraba punggungnya.

“Paaakkkk…. Jefri …. ” suaranya mendesah dan tidak begitu jelas karna aku tidak mau melepas kulumanku dibibirnya.

Tangan kananku meremas buahdadanya sambil aku menarik handuknya dan …. handuknya terlepas dari tubuhnya.

Aku memandangi tubuh mulus bu Isni tanpa handuk menghalanginya. Tubuh moleknya sungguh membangkitkan birahi. Toket yang besar membusung, pinggang yang ramping, dan pinggul yang besar melebar. pentilnya berdiri tegak. Kupandangi bu Isni. Alangkah cantiknya wajahnya. Lehernya jenjang. Toketnya yang montok bergerak naik-turun dengan teratur mengiringi nafasnya.

“bu Isni, aku mau ngasih kenikmatan sama ibu, mau enggak?”, kataku perlahan sambil mencium toket nya yang montok. bu Isni diam saja, matanya terpejam. Hidungku mengendus-endus kedua toket yang berbau harum sambil sesekali mengecupkan bibir dan menjilatkan lidahku, pentil toket kanannya kulahap ke dalam mulutku. Badannya sedikit tersentak ketika pentil itu kugencet perlahan dengan menggunakan lidah dan gigi atasku. “Paaaakkk…”, rintihnya, rupanya tindakanku membangkitkan napsunya juga.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Karena sangat ingin merasakan kenikmatan dientot, Bu Isni diam saja membiarkan aku menjelajahi tubuhnya. Kusedot-sedot pentil buahdadanya secara berirama. Mula-mula lemah, lama-lama agak kuperkuat sedotanku. Kuperbesar daerah lahapan bibirku. Kini pentil dan buahdada sekitarnya yang berwarna kecoklatan itu semua masuk ke dalam mulutku. Kembali kusedot daerah tersebut dari lemah-lembut menjadi agak kuat.

Mimik wajah bu Isni tampak sedikit berubah, seolah menahan suatu kenikmatan. Kedua buahdada harum itu kuciumi dan kusedot-sedot secara berirama. Kontolku bertambah tegang. Sambil terus menggumuli buahdada dengan bibir, lidah, dan wajahnya, aku terus menggesek-gesekkan kontolku di kulit perutnya yang halus dan licin. Kubenamkan wajahku di antara kedua belah gumpalan buahdada bu Isni. Perlahan-lahan bergerak ke arah bawah. Kugesek-gesekkan wajahku di lekukan tubuh yang merupakan batas antara gumpalan buahdada dan kulit perutnya.

Kiri dan kanan kuciumi dan kujilati secara bergantian. Kecupan-kecupan bibirku, jilatan-jilatan lidahku, dan endusan-endusan hidungku pun beralih ke perut dan pinggang bu Isni. Sementara gesekan-gesekan kepala kontolku kupindahkan ke pahanya.

Bibir dan lidahku menyusuri perut sekeliling pusarnya yang putih mulus. Wajahku bergerak lebih ke bawah. Dengan nafsu yang menggelora kupeluk pinggulnya secara perlahan-lahan. Kecupanku pun berpindah ke sisi memeknya tersebut.

Kususuri pertemuan antara kulit perut dan memek, ke arah pangkal paha. Kujilat helaian-helaian rambut jembutnya yang lebat. Lalu kuendus dan kujilat di bagian belahan bibir memeknya. bu Isni semakin terengah menahan napsunya, sesekali terdengar lenguhannya menahan kenikmatan yang dirasakannya.

Aku bangkit dan melepaskan handuk yang menempel ditubuhku. “Punya pak Jefri besar sekali, kayanya punya suamiku setengahnya deh”. Dengan posisi berjongkok diatas tempat tidur kukangkangi tubuhnya. Kontolku yang tegang kutempelkan di kulit buahdada bu Isni.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Kepala kontol kugesek-gesekkan di buahdada yang montok itu. Sambil kukocok batangnya dengan tangan kananku, kepala kontol terus kugesekkan di buahdadanya, kiri dan kanan. Setelah sekitar dua menit aku melakukan hal itu. Kuraih kedua belah gumpalan buahdada bu Isni yang montok itu. Aku berdiri di atas lutut dengan mengangkangi pinggang ramping bu Isni dengan posisi badan sedikit membungkuk.

Batang kontolku kujepit dengan kedua gumpalan buahdadanya. Kini rasa hangat buahdada bu Isni terasa mengalir ke seluruh batang kontolku. Perlahan-lahan kugerakkan maju-mundur kontolku di cekikan kedua buahdada bu Isni. Kekenyalan daging buahdadanya tersebut serasa memijit-mijit batang kontolku, memberi rasa nikmat yang luar biasa. Di kala maju, kepala kontolku terlihat mencapai pangkal lehernya yang jenjang. Di kala mundur, kepala kontolku tersembunyi di jepitan buahdadanya.

Lama-lama gerak maju-mundur kontolku bertambah cepat, dan kedua buahdadanya kutekan semakin keras dengan telapak tanganku agar jepitan di batang kontolku semakin kuat. Aku pun merem melek menikmati enaknya jepitan buahdadanya. Bu Isni pun mendesah-desah tertahan, “Ah… hhh… hhh… ah…”

kontolku pun mulai melelehkan sedikit cairan. Cairan tersebut membasahi belahan buahdada bu Isni.

Oleh gerakan maju-mundur kontolku di buahdadanya yang diimbangi dengan tekanan-tekanan dan remasan-remasan tanganku di kedua buahdadanya, cairan itu menjadi teroles rata di sepanjang belahan dadanya yang menjepit batang kontolku. Cairan tersebut menjadi pelumas yang memperlancar maju-mundurnya kontolku di dalam jepitan buahdadanya. Dengan adanya sedikit cairan dari kontolku tersebut aku merasakan keenakan dan kehangatan yang luar biasa pada gesekan-gesekan batang dan kepala kontolku dengan buahdadanya. “Hih… hhh… … Luar biasa enaknya…,” aku tak kuasa menahan rasa enak yang tak terperi. Nafas bu Isni menjadi tidak teratur. Desahan-desahan keluar dari bibirnya , yang kadang diseling desahan lewat hidungnya, “Ngh… ngh… hhh… heh… eh… ngh…” Desahan-desahan bu Isni semakin membuat nafsuku makin memuncak.

Gesekan-gesekan maju-mundurnya kontolku di jepitan buahdadanya semakin cepat. Kontolku semakin tegang dan keras. Kurasakan pembuluh darah yang melalui batang kontolku berdenyut-denyut, menambah rasa hangat dan nikmat yang luar biasa. “Enak sekali, bu Isni”, erangku tak tertahankan.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Aku menggerakkan maju-mundur kontolku di jepitan buahdada bu Isni dengan semakin cepatnya. Rasa enak yang luar biasa mengalir dari kontol ke syaraf-syaraf otakku. Kulihat wajah bu Isni. Alis matanya bergerak naik turun seiring dengan desah-desah perlahan bibirnya akibat tekanan-tekanan, remasan-remasan, dan kocokan-kocokan di buahdadanya. Ada sekitar lima menit aku menikmati rasa keenakan luar biasa di jepitan buahdadanya itu.

buahdada sebelah kanannya kulepas dari telapak tanganku. Tangan kananku lalu membimbing kontol dan menggesek-gesekkan kepala kontol dengan gerakan memutar di kulit buahdadanya yang halus mulus.

Sambil jari-jari tangan kiriku terus meremas buahdada kiri bu Isni, kontolku kugerakkan memutar-mutar menuju ke bawah. Ke arah perut. Dan di sekitar pusarnya, kepala kontolku kugesekkan memutar di kulit perutnya yang putih mulus, sambil sesekali kusodokkan perlahan di lobang pusarnya.

Di bawah perutnya, jembut yang hitam lebat menutupi daerah sekitar lobang memeknya. Kedua paha mulus bu Isni kurenggangkan lebih lebar.

Kini hutan lebat di bawah perut tadi terkuak, mempertontonkan memeknya. Aku pun mengambil posisi agar kontolku dapat mencapai memek bu Isni dengan mudahnya. Dengan tangan kanan memegang batang kontol, kepalanya kugesek-gesekkan ke jembut bu Isni. Rasa geli menggelitik kepala kontolku. Kepala kontolku bergerak menyusuri jembut menuju ke memeknya. Kugesek-gesekkan kepala kontol ke sekeliling bibir memeknya. Terasa geli dan nikmat. Kepala kontol kugesekkan agak ke arah lobang. Dan menusuk sedikit ke dalam. Lama-lama dinding mulut lobang memek itu menjadi basah. Kugetarkan perlahan-lahan kontolku sambil terus memasuki lobang memek. Kini seluruh kepala kontolku yang berhelm pink tebenam dalam jepitan mulut memek bu Isni. Jepitan mulut memek itu terasa hangat dan enak sekali. Kembali dari mulut bu Isni keluar desisan kecil tanda nikmat tak terperi. Kontolku semakin tegang. Sementara dinding mulut memek bu Isni terasa semakin basah.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Perlahan-lahan kontolku kutusukkan lebih ke dalam. Kini tinggal separuh batang yang tersisa di luar. Secara perlahan kumasukkan kontolku ke dalam memek. Terbenam sudah seluruh batang kontolku di dalam memek bu Isni. Sekujur batang kontolku sekarang dijepit oleh memek bu Isni dengan sangat enaknya. Secara perlahan-lahan kugerakkan keluar-masuk kontolku ke dalam memeknya. Sewaktu keluar, yang tersisa di dalam memek hanya kepala kontol saja. Sewaktu masuk seluruh kontol terbenam di dalam memek sampai batas pangkalnya.

Rasa hangat dan enak yang luar biasa kini seolah memijiti seluruh bagian kontolku. Aku terus memasuk-keluarkan kontolku ke lobang memeknya. Alis matanya terangkat naik setiap kali kontolku menusuk masuk memeknya secara perlahan. Bibir segarnya yang sensual sedikit terbuka, sedang giginya terkatup rapat. Dari mulut sexy itu keluar desis kenikmatan, “Sssh…sssh… hhh… hhh… ssh… sssh…” Aku terus mengocok perlahan-lahan memeknya. Enam menit sudah hal itu berlangsung. Kembali kukocok secara perlahan memeknya. Kurasakan enaknya jepitan otot-otot memek pada kontolku. Kubiarkan kocokan perlahan tersebut sampai selama dua menit. Kembali kutarik kontolku dari memek bu Isni. Namun kini tidak seluruhnya, kepala kontol masih kubiarkan tertanam dalam mulut memeknya. Sementara batang kontol kukocok dengan jari-jari tangan kananku dengan cepatnya.

Rasa enak itu agaknya dirasakan pula oleh bu Isni. Bu Isni mendesah-desah akibat sentuhan-sentuhan getar kepala kontolku pada dinding mulut memeknya, “Sssh… sssh… zzz…ah… ah… hhh…” Tiga menit kemudian kumasukkan lagi seluruh kontolku ke dalam memek bu Isni. Dan kukocok perlahan. Kunikmati kocokan perlahan pada memeknya kali ini lebih lama. Sampai kira-kira empat menit. Lama-lama aku tidak puas. Kupercepat gerakan keluar-masuk kontolku pada memeknya. Kurasakan rasa enak sekali menjalar di sekujur kontolku. Aku sampai tak kuasa menahan ekspresi keenakanku. Sambil tertahan-tahan, aku mendesis-desis, “Bu Isni… Memekmu luar biasa… Nikmatnya…” Gerakan keluar-masuk secara cepat itu berlangsung sampai sekitar empat menit. Rasa gatal-gatal enak mulai menjalar di sekujur kontolku.

Berarti beberapa saat lagi aku akan ngecret. Kucopot kontolku dari memek Bu Isni.

Segera aku berdiri dengan lutut mengangkangi tubuhnya agar kontolku mudah mencapai buahdadanya.

Kembali kuraih kedua belah buahdada montok itu untuk menjepit kontolku yang berdiri dengan amat gagahnya. Agar kontolku dapat terjepit dengan enaknya, aku agak merundukkan badanku.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Ku kocokkan kontolku maju-mundur di dalam jepitan buahdadanya. Cairan memek bu Isni yang membasahi kontolku kini merupakan pelumas pada gesekan-gesekan kontolku dan kulit buahdadanya. “Oh… hangatnya… Sssh… nikmatnya…Tubuhmu luarrr biasa…”, aku merintih-rintih keenakan. Bu Isni juga mendesis-desis keenakan, “Sssh.. Sssh… Sssh…” Giginya tertutup rapat. Alis matanya bergerak ke atas ke bawah. Aku mempercepat maju-mundurnya kontolku. Aku memperkuat tekananku pada buahdadanya agar kontolku terjepit lebih kuat. Rasa enak menjalar lewat kontolku.

Rasa hangat menyusup di seluruh kontolku. Karena basah oleh cairan memek, kepala kontolku tampak amat mengkilat di saat melongok dari jepitan buahdada bu Isni. Leher kontol yang berwarna coklat tua dan helm kontol yang berwarna pink itu menari-nari di jepitan buahdadanya. Lama-lama rasa gatal yang menyusup ke segenap penjuru kontolku semakin menjadi-jadi. Semakin kupercepat kocokan kontolku pada buahdada bu Isni. Rasa gatal semakin hebat. Rasa hangat semakin luar biasa. Dan rasa enak semakin menuju puncaknya. Tiga menit sudah kocokan hebat kontolku di buahdada montok itu berlangsung. Dan ketika rasa gatal dan enak di kontolku hampir mencapai puncaknya, aku menahan sekuat tenaga benteng pertahananku sambil mengocokkan kontol di kempitan buahdada indah bu Isni dengan sangat cepatnya. Rasa gatal, hangat, dan enak yang luar biasa akhirnya mencapai puncaknya. Aku tak kuasa lagi membendung jebolnya tanggul pertahananku. “Bu ….…!” pekikku dengan tidak tertahankan. Mataku membeliak-beliak. Jebollah pertahananku. Rasa hangat dan nikmat yang luar biasa menyusup ke seluruh sel-sel kontolku saat menyemburkan peju. Crot! Crot! Crot! Crot!

Pejuku menyemprot dengan derasnya. Sampai empat kali. Kuat sekali semprotannya, sampai menghantam rahang bu Isni. Peju tersebut berwarna putih dan kelihatan sangat kental. Dari rahang peju mengalir turun ke arah leher bu Isni. Peju yang tersisa di dalam kontolku pun menyusul keluar dalam tiga semprotan. Cret! Cret! Cret! Kali ini semprotannya lemah. Semprotan awal hanya sampai pangkal lehernya, sedang yang terakhir hanya jatuh di atas belahan buahdadanya. Aku menikmati akhir-akhir kenikmatan.

“Luar biasa… bu Isni, nikmat sekali tubuhmu…” aku bergumam.

“Kok gak dikeluarin di dalem aja pak Jefri?”, kata bu Isni lirih.

“Gak apa kalau saya ngecret didalem bu”, jawabku.

“Gak apa pak Jefri, Saya pengen ngerasain kesemprot peju anget. Tapi saya ngerasa nikmat sekali pak Jefri, belum pernah saya ngerasakan kenikmatan seperti ini”, katanya lagi.

“Ini baru ronde pertama bu Isni, mau lagi kan ronde kedua”, kataku.

“Mau pak Jefri, tapi ngecretnya didalem ya”, jawabnya.

“Kok tadi diem aja bu Isni”, kataku lagi.

“Bingung pak Jefri, tapi nikmat”, jawabnya sambil tersenyum.

“Engh…” Bu Isni menggeliatkan badannya. Aku segera mengelap kontol dengan tissue yang ada di atas meja, dan memakai handuk. Beberapa lembar tissue kuambil untuk mengelap pejuku yang berleleran di rahang, leher, dan buahdada bu Isni. Ada yang tidak dapat dilap, yakni cairan pejuku yang sudah terlajur jatuh di rambut kepalanya.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

“Mau kemana pak Jefri?”, tanyanya.

“Mau ambil minum dulu”, jawabku.

“Kok handuknya dipake, katanya mau ronde kedua”, katanya. Rupanya bu Isni sudah pengen aku menggelutinya sekali lagi.

Aku kembali membawa Aqua, kuberikan kepada bu Isni yang langsung menenggaknya sampe habis. Aku turun lagi untuk mengambil Hp dan kembali lagi ke ketempat tidur. Masih tidak puas aku memandangi buahdada indah yang terhampar di depan mataku tersebut. Mataku memandang ke arah pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang melebar indah. Terus tatapanku jatuh ke memeknya yang dikelilingi oleh bulu jembut hitam yang lebat. Betapa enaknya ngentotin bu Isni. Aku ingin mengulangi permainan tadi, menggeluti dan mendekap kuat tubuhnya. Mengocok memeknya dengan kontolku dengan irama yang menghentak-hentak kuat. Dan aku dapat menyemprotkan pejuku di dalam memeknya sambil merengkuh kuat-kuat tubuhnya saat aku nyampe. Nafsuku terbakar.

“Bu Isni sekarang telepon dulu pak Sugeng suami ibu, bilang kalau kita ga bisa pulang malam ini karna masih hujan” kataku menyuruh bu Isni sambil menyerahkan Hp kepadanya.

“Oh iya saya sampai lupa karna sangking enaknya…. heheeh..” sahutnya.

Akhirnya bu Isni memberitahukan pak Sugeng Kepala Desa suaminya bu Isni bahwa dia baru bisa besok pulangnya karna hujan dan sudah larut malam.

Setelah ditutup pembicaraan tersebut bu Isni memberikan Hp tersebut kepadaku dan aku langsung memeluknya.

“Bu Isni…,” desahku penuh nafsu. Bibirku pun menggeluti bibirnya. Bibir sensual yang menantang itu kulumat-lumat dengan ganasnya. Sementara bu Isni pun tidak mau kalah. Bibirnya pun menyerang bibirku dengan dahsyatnya, seakan tidak mau kedahuluan oleh lumatan bibirku. Kedua tangankupun menyusup diantara lengan tangannya.

Tubuhnya sekarang berada dalam dekapanku. Aku mempererat dekapanku, sementara bu Isni pun mempererat pelukannya pada diriku. Kehangatan tubuhnya terasa merembes ke badanku, buahdadanya yang membusung terasa semakin menekan dadaku. Jari-jari tangan bu Isni mulai meremas-remas kulit punggungku. Bu Isni mencopot handukku. Bu Isni pun merangkul punggungku lagi. Aku kembali mendekap erat tubuh bu Isni sambil melumat kembali bibirnya. Aku terus mendekap tubuhnya sambil saling melumat bibir. Sementara tangan kami saling meremas-remas kulit punggung. Kehangatan menyertai tubuh bagian depan kami yang saling menempel. Kini kurasakan buahdadanya yang montok menekan ke dadaku. Dan ketika saling sedikit bergeseran, pentilnya seolah-olah menggelitiki dadaku.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Kontolku terasa hangat dan mengeras. Tangan kiriku pun turun ke arah perbatasan pinggang ramping dan pinggul besar bu Isni, menekannya kuat-kuat dari belakang ke arah perutku. Kontolku tergencet perut bawahku dan perut bawah bu Isni dengan enaknya. Sementara bibirku bergerak ke arah lehernya, kuciumi, kuhisap-hisap dengan hidungku, dan kujilati dengan lidahku. “Ah… geli… geli…,” desah bu Isni sambil menengadahkan kepala, agar seluruh leher sampai dagunya terbuka dengan luasnya. bu Isni pun membusungkan dadanya dan melenturkan pinggangnya ke depan. Dengan posisi begitu, walaupun wajahku dalam keadaan menggeluti lehernya, tubuh kami dari dada hingga bawah perut tetap dapat menyatu dengan rapatnya. Tangan kananku lalu bergerak ke dadanya yang montok, dan meremas-remas buahdada tersebut dengan perasaan gemas.

Setelah puas menggeluti lehernya, wajahku turun ke arah belahan dadanya. Aku berjongkok dengan agak merunduk. Tangan kiriku pun menyusul tangan kanan, yakni bergerak memegangi buahdada. Kugeluti belahan buahdada bu Isni, sementara kedua tanganku meremas-remas kedua belah buahdadanya sambil menekan-nekankannya ke arah wajahku. Kugesek-gesekkan memutar wajahku di belahan buahdada itu.

Bibirku bergerak ke atas bukit buahdada sebelah kiri. Kuciumi bukit buahdadanya, dan kumasukkan pentil buahdada di atasnya ke dalam mulutku. Kini aku menyedot-sedot pentil buahdada kiri bu Isni. Kumainkan pentil di dalam mulutku itu dengan lidahku. Sedotan kadang kuperbesar ke puncak bukit buahdada di sekitar pentil yang berwarna coklat. “Ah… ah… pak Jef…geli…,” Bu Isni mendesis-desis sambil menggeliatkan tubuh ke kiri-kanan. Aku memperkuat sedotanku. Sementara tanganku meremas kuat buahdada sebelah kanan. Kadang remasan kuperkuat dan kuperkecil menuju puncak bukitnya, dan kuakhiri dengan tekanan-tekanan kecil jari telunjuk dan ibu jariku pada pentilnya. “Pak jef… hhh… geli… geli… enak… enak… ngilu…ngilu…” Aku semakin gemas.

Buahdada bu Isni itu kumainkan secara bergantian, antara sebelah kiri dan sebelah kanan. Bukit kembarnya kadang kusedot sebesar-besarnya dengan tenaga isap sekuat-kuatnya, kadang yang kusedot hanya pentilnya dan kucepit dengan gigi atas dan lidah. Belahan lain kadang kuremas dengan daerah tangkap sebesar-besarnya dengan remasan sekuat-kuatnya, kadang hanya kupijit-pijit dan kupelintir-pelintir kecil pentil yang mencuat gagah di puncaknya. “Ah…pak Jef… terus… hzzz…ngilu… ngilu…” Bu Isni mendesis-desis keenakan. Matanya kadang terbeliak-beliak. Geliatan tubuhnya ke kanan-kiri semakin sering frekuensinya.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Sampai akhirnya bu Isni tidak kuat melayani serangan-serangan awalku. Jari-jari tangan kanan bu Isni yang mulus dan lembut menangkap kontolku yang sudah berdiri dengan gagahnya. “Pak Jefri.. Batang kontolnya besar ya”, ucapnya. Sambil membiarkan mulut, wajah, dan tanganku terus memainkan dan menggeluti kedua belah buahdadanya, jari-jari lentik tangan kanannya meremas-remas perlahan kontolku secara berirama. Remasannya itu memberi rasa hangat dan nikmat pada batang kontolku.

Kurengkuh tubuhnya dengan gemasnya. Kukecup kembali daerah antara telinga dan lehernya. Kadang daun telinga sebelah bawahnya kukulum dalam mulutku dan kumainkan dengan lidahku. Kadang ciumanku berpindah ke punggung lehernya yang jenjang. Kujilati pangkal helaian rambutnya yang terjatuh di kulit lehernya. Sementara tanganku mendekap dadanya dengan eratnya. Telapak dan jari-jari tanganku meremas-remas kedua belah buahdadanya. Remasanku kadang sangat kuat, kadang melemah. Sambil telunjuk dan ibu jari tangan kananku menggencet dan memelintir perlahan pentil buahdada kirinya, sementara tangan kiriku meremas kuat bukit buahdada kanannya dan bibirku menyedot kulit mulus pangkal lehernya yang bebau harum, kontolku kugesek-gesekkan dan kutekan-tekankan ke perutnya. Bu Isni pun menggelinjang ke kiri-kanan. “Ah… Pak Jef… ngilu… terus pak… terus… ah… geli…geli…terus… hhh… enak… enaknya… enak…,” bu Isni merintih-rintih sambil terus berusaha menggeliat ke kiri-kanan dengan berirama sejalan dengan permainan tanganku di buahdadanya.

Akibatnya pinggulnya menggila ke kanan-kiri. Goyangan pinggul itu membuat kontolku yang sedang menggesek-gesek dan menekan-nekan perutnya merasa semakin keenakan. “Bu Isni… Enak sekali Bu Isni… Sssh… Luar biasa… Enak sekali…” aku pun mendesis-desis keenakan. “Pak Jefri keenakan ya? Batang kontol pak Jefri terasa besar dan keras sekali menekan perut saya. Wow… Kontol pak Jefri terasa hangat di kulit perut saya. Tangan pak Jefri nakal sekali … Ngilu,…” rintih bu Isni. “Jangan mainkan hanya pentilnya saja… Geli… Remas seluruhnya saja…” Bu Isni semakin menggelinjang-gelinjang dalam dekapan eratku. Dia sudah makin liar saja desahannya, rupanya dia sangat menikmati gelutannya. “Pak Jefri.. Remasannya kuat sekali… Tangan pak Jefri nakal sekali…Sssh… Sssh… Ngilu… Ngilu…Ak… Kontol pak Jefri … Besar sekali… Kuat sekali…”

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Bu Isni menarik wajahku mendekat ke wajahnya. Bibirnya melumat bibirku dengan ganasnya. Aku pun tidak mau kalah. Kulumat bibirnya dengan penuh nafsu yang menggelora, sementara tanganku mendekap tubuhnya dengan kuatnya. Kulit punggungnya yang teraih oleh telapak tanganku kuremas-remas dengan gemasnya. Kemudian aku menindihi tubuh bu Isni. Kontolku terjepit di antara pangkal pahanya dan perutku bagian bawah sendiri. Rasa hangat mengalir ke batang kontolku yang tegang dan keras. Akhirnya aku tidak sabar lagi. Bibirku kini berpindah menciumi dagu dan lehernya, sementara tanganku membimbing kontolku untuk mencari liang memeknya.

Kuputar-putarkan dulu kepala kontolku di kelebatan jembut disekitar bibir memek bu Isni. Bu isni meraih batang kontolku yang sudah amat tegang. Pahanya yang mulus itu terbuka agak lebar. “Pak Jef kontolnya besar dan keras sekali” katanya sambil mengarahkan kepala kontolku ke lobang memeknya. Kepala kontolku menyentuh bibir memeknya yang sudah basah. Dengan perlahan-lahan dan sambil kugetarkan, kontol kutekankan masuk ke liang memeknya. Kini seluruh kepala kontolku pun terbenam di dalam memeknya. Aku menghentikan gerak masuk kontolku.

“Pak Jefri… Teruskan masuk… Sssh… Enak… Jangan berhenti sampai situ saja…” Bu Isni protes atas tindakanku. Namun aku tidak perduli. Kubiarkan kontolku hanya masuk ke lobang memeknya hanya sebatas kepalanya saja, namun kontolku kugetarkan dengan amplituda kecil. Sementara bibir dan hidungku dengan ganasnya menggeluti lehernya yang jenjang, lengan tangannya yang harum dan mulus, dan ketiaknya yang bersih dari bulu ketiak. Bu Isni menggelinjang-gelinjang dengan tidak karuan. “Sssh… sssh…enak… enak… geli… geli, pak Jefri. Geli… Terus masuk, pak Jef..” Bibirku mengulum kulit lengan tangannya dengan kuat-kuat.

Sementara tenaga kukonsentrasikan pada pinggulku. Dan… satu… dua… tiga! kontolku kutusukkan sedalam-dalamnya ke dalam memek bu Isni dengan sangat cepat dan kuatnya. Plak! Pangkal pahaku beradu dengan pangkal pahanya yang sedang dalam posisi agak membuka dengan kerasnya. Sementara kulit batang kontolku bagaikan diplirid oleh bibir memeknya yang sudah basah dengan kuatnya sampai menimbulkan bunyi: srrrt! “Auwww!” pekik bu Isni. Aku diam sesaat, membiarkan kontolku tertanam seluruhnya di dalam memek bu Isni tanpa bergerak sedikit pun. “Sakit pak Jef… ” kata bu Isni sambil tangannya meremas punggungku dengan kerasnya. Aku pun mulai menggerakkan kontolku keluar-masuk memek bu Isni. Aku tidak tahu, apakah kontolku yang berukuran panjang dan besar ataukah lubang memek bu Isni yang berukuran kecil. Yang saya tahu, seluruh bagian kontolku yang masuk memeknya serasa dipijit-pijit dinding lobang memeknya dengan agak kuatnya. “Bagaimana bu Isni, sakit?” tanyaku. “Sssh… enak sekali… enak sekali… kontol pak Jefri besar dan panjang sekali… sampai-sampai menyumpal penuh seluruh penjuru lobang memek saya, tiadak seperti punya suamiku..,” jawabnya.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Aku terus memompa memek bu Isni dengan kontolku perlahan-lahan. Buahdadanya yang menempel di dadaku ikut terpilin-pilin oleh dadaku akibat gerakan memompa tadi. Kedua pentilnya yang sudah mengeras seakan-akan mengkilik-kilik dadaku. Kontolku serasa diremas-remas dengan berirama oleh otot-otot memeknya sejalan dengan genjotanku tersebut. Terasa hangat dan enak sekali. Sementara setiap kali menusuk masuk kepala kontolku menyentuh suatu daging hangat di dalam memek bu Isni. Sentuhan tersebut serasa menggelitiki kepala kontol sehingga aku merasa sedikit kegelian. Geli-geli nikmat.

Aku mengambil kedua kakinya dan mengangkatnya. Sambil menjaga agar kontolku tidak tercabut dari lobang memeknya, aku mengambil posisi agak jongkok. Betis kanan bu Isni kutumpangkan di atas bahuku, sementara betis kirinya kudekatkan ke wajahku. Sambil terus mengocok memeknya perlahan dengan kontolku, betis kirinya yang amat indah itu kuciumi dan kukecupi dengan gemasnya. Setelah puas dengan betis kiri, ganti betis kanannya yang kuciumi dan kugeluti, sementara betis kirinya kutumpangkan ke atas bahuku. Begitu hal tersebut kulakukan beberapa kali secara bergantian, sambil

mempertahankan gerakan kontolku maju-mundur perlahan di memek bu Isni.

Setelah puas dengan cara tersebut, aku meletakkan kedua betisnya di bahuku, sementara kedua telapak tanganku meraup kedua belah buahdadanya. Masih dengan kocokan kontol perlahan di memeknya, tanganku meremas-remas buahdada montok bu Isni. Kedua gumpalan daging kenyal itu kuremas kuat-kuat secara berirama. Kadang kedua pentilnya kugencet dan kupelintir-pelintir secara perlahan. Pentil itu semakin mengeras, dan bukit kembar itu semakin terasa kenyal di telapak tanganku. bu Isni pun merintih-rintih keenakan. Matanya merem-melek, dan alisnya mengimbanginya dengan sedikit gerakan tarikan ke atas dan ke bawah. “Ah… pak Jef, geli… Geli… … Ngilu pak, ngilu… Sssh… sssh… Terus pak Jef, terus…. Kontol pak Jefri membuat memek aku merasa enak sekali… Nanti jangan dingecretin di luar memek, ya pak. Ngecret di dalam saja… ” Aku mulai mempercepat gerakan masuk-keluar kontolku di memek bu Isni. “Ah-ah-ah… Bener, pak. Bener… Yang cepat. Terus pak Jefri, terus… ” Aku bagaikan diberi spirit oleh rintihan-rintihan bu Isni. Tenagaku menjadi berlipat ganda. Kutingkatkan kecepatan keluar-masuk kontolku di memek bu Isni. Terus dan terus. Seluruh bagian kontolku serasa diremas-remas dengan cepatnya oleh memek bu Isni. Mata bu Isni menjadi merem-melek. Begitu juga diriku, mataku pun merem-melek dan mendesis-desis karena merasa keenakan yang luar biasa.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

“Sssh… Sssh… Bu Isni… Enak sekali… Enak sekali memekmu… Enak sekali memek mu…” “Ya pak, Saya juga merasa enak sekali… Terusss… Terus pak Jef, terusss…” Aku meningkatkan lagi kecepatan keluar-masuk kontolku pada memeknya. “Pak Jefri… Sssh… Sssh… Terus… Terus… Aku hampir nyampe… Sedikit lagi… Sama-sama ya pak…” bu Isni jadi mengoceh tanpa kendali. Aku mengayuh terus. Aku belum merasa mau ngecret. Namun aku harus membuatnya nyampe duluan. Sementara kontolku merasakan memek bu Isni bagaikan berdenyut dengan hebatnya. “Pak… Ah-ah-ah-ah-ah… Mau keluar pak… Mau keluar.. Ah-ah-ah-ah-ah… Sekarang ke-ke-ke…” Tiba-tiba kurasakan kontolku dijepit oleh dinding memek bu Isni dengan sangat kuatnya. Di dalam memek, kontolku merasa disemprot oleh cairan yang keluar dari memek bu Isni dengan cukup derasnya. Dan telapak tangan bu Isni meremas lengan tanganku dengan sangat kuatnya. Bu Isni pun berteriak tanpa kendali: “…Keluarrr…!” Mata bu Isni membeliak-beliak. Sekejap tubuh bu Isni kurasakan mengejang.

Aku pun menghentikan genjotanku. Kontolku yang tegang luar biasa kubiarkan tertanam dalam memek bu Isni. Kontolku merasa hangat luar biasa karena terkena semprotan cairan memek bu Isni. Kulihat mata bu Isni memejam beberapa saat dalam menikmati puncaknya. Setelah sekitar satu menit berlangsung, remasan tangannya pada lenganku perlahan-lahan mengendur. Kelopak matanya pun membuka, memandangi wajahku. Sementara jepitan dinding memeknya pada kontolku berangsur-angsur melemah, walaupun kontolku masih tegang dan keras. Kedua kaki bu Isni lalu kuletakkan kembali di atas ranjang dengan posisi agak membuka. Aku kembali menindih tubuh telanjang bu Isni dengan mempertahankan agar kontolku yang tertanam di dalam memeknya tidak tercabut.

“Pak Jefri… Luar biasa… Rasanya seperti ke langit ke tujuh” kata bu Isni dengan mimik wajah penuh kepuasan. Kontolku masih tegang di dalam memeknya. Kontolku masih besar dan keras.

Aku kembali mendekap tubuh bu Isni. Kontolku mulai bergerak keluar-masuk lagi di memek bu Isni, namun masih dengan gerakan perlahan. Dinding memek bu Isni secara berangsur-angsur terasa mulai meremas-remas kontolku. Terasa hangat dan enak. Namun sekarang gerakan kontolku lebih lancar dibandingkan dengan tadi. Pasti karena adanya cairan yang disemprotkan oleh memek bu Isni beberapa saat yang lalu.”Ahhh.. pak Jef… Langsung mulai lagi… Sekarang giliran pak Jefri.. Semprotkan peju pak Jef di memek aku.. Sssh…” bu Isni mulai mendesis-desis lagi. Bibirku mulai memagut bibir bu Isni dan melumat-lumatnya dengan gemasnya. Sementara tangan kiriku ikut menyangga berat badanku, tangan kananku meremas-remas buahdada bu Isni serta memijit-mijit pentilnya, sesuai dengan irama gerak maju-mundur kontolku di memeknya. “Sssh… Sssh… Sssh… Enak pak, enak… Terus… Teruss… Terusss…” desis bu Isni.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Sambil kembali melumat bibir bu Isni dengan kuatnya, aku mempercepat genjotan kontolku di memeknya. Pengaruh adanya cairan di dalam memek bu Isni, keluar-masuknya kontol pun diiringi oleh suara, “Srrt-srret srrrt-srrret srrt-srret…” bu Isni tidak henti-hentinya merintih kenikmatan, “Pak Jefri… ah… ” kontolku semakin tegang. Kulepaskan tangan kananku dari buahdadanya. Kedua tanganku kini dari ketiak bu Isni menyusup ke bawah dan memeluk punggungnya. Tangan bu Isni pun memeluk punggungku dan mengusap-usapnya. Aku pun memulai serangan dahsyatku. Keluar-masuknya kontolku ke dalam memek bu Isni sekarang berlangsung dengan cepat dan bertenaga. Setiap kali masuk, kontol kuhunjamkan keras-keras agar menusuk memek bu Isni sedalam-dalamnya. Kontolku bagai diremas dan dihentakkan kuat-kuat oleh dinding memek bu Isni.

Sampai di langkah terdalam, mata bu Isni membeliak sambil bibirnya mengeluarkan seruan tertahan, “Ak!” Sementara daging pangkal pahaku bagaikan menampar daging pangkal pahanya sampai berbunyi: plak! Di saat bergerak keluar memek, kontol kujaga agar kepalanya tetap tertanam di lobang memek. Remasan dinding memek pada batang kontolku pada gerak keluar ini sedikit lebih lemah dibanding dengan gerak masuknya. Bibir memek yang mengulum batang kontolku pun sedikit ikut tertarik keluar. Pada gerak keluar ini bu Isni mendesah, “Hhh…” Aku terus menggenjot memek bu Isni dengan gerakan cepat dan menghentak-hentak. Tangan bu Isni meremas punggungku kuat-kuat di saat kontolku kuhunjam masuk sejauh-jauhnya ke lobang memeknya. Beradunya daging pangkal paha menimbulkan suara: Plak! Plak! Plak! Plak! Pergeseran antara kontolku dan memek bu Isni menimbulkan bunyi srottt-srrrt… Srottt-srrrt… Srottt-srrrt… Kedua nada tersebut diperdahsyat oleh pekikan-pekikan kecil bu Isni: “Ak! Hhh… Ak! Hhh… Ak! Hhh…” kontolku terasa empot-empotan luar biasa. “bu Isni… Enak sekali bu Isni… Memekmu enak sekali… Memekmu hangat sekali… Jepitan memekmu enak sekali…” “Pak Jef… Terus pak…” rintih bu Isni, “Enak pak… Enaaak… Ak! Hhh…” Tiba-tiba rasa gatal menyelimuti segenap penjuru kontolku. Gatal yang enak sekali. Aku pun mengocokkan kontolku ke memeknya dengan semakin cepat dan kerasnya. Setiap masuk ke dalam, kontolku berusaha menusuk lebih dalam lagi dan lebih cepat lagi dibandingkan langkah masuk sebelumnya. Rasa gatal dan rasa enak yang luar biasa di kontol pun semakin menghebat. “Bu Isni… Aku… Aku…” Karena menahan rasa nikmat dan gatal yang luar biasa aku tidak mampu menyelesaikan ucapanku yang memang sudah terbata-bata itu. “Pak Jefri, aku… mau nyampe lagi… Ak-ak-ak… Aku nyam…”

Tiba-tiba kontolku mengejang dan berdenyut dengan amat dahsyatnya. Aku tidak mampu lagi menahan rasa gatal yang sudah mencapai puncaknya. Namun pada saat itu juga tiba-tiba dinding memek bu Isni mencekik kuat sekali. Dengan cekikan yang kuat dan enak sekali itu, aku tidak mampu lagi menahan jebolnya bendungan dalam alat kelaminku. Pruttt! Pruttt! Pruttt! Kepala kontolku terasa disemprot cairan memek bu Isni, bersamaan dengan pekikan bu Isni, “…Nyampee…!” Tubuh bu Isni mengejang dengan mata membeliak-beliak. “Bu Isni…!” aku melenguh keras-keras sambil merengkuh tubuh bu Isni sekuat-kuatnya. Wajahku kubenamkan kuat-kuat di lehernya yang jenjang. Pejuku pun tak terbendung lagi. Crottt! Crottt! Crottt! Pejuku bersemburan dengan derasnya, menyemprot dinding memek bu Isni yang terdalam. Kontolku yang terbenam semua di dalam memek bu Isni terasa berdenyut-denyut.

Beberapa saat lamanya aku dan bu Isni terdiam dalam keadaan berpelukan erat sekali. Aku menghabiskan sisa-sisa peju dalam kontolku. Cret! Cret! Cret! kontolku menyemprotkan lagi peju yang masih tersisa ke dalam memek bu Isni. Kali ini semprotannya lebih lemah. Perlahan-lahan baik tubuh bu Isni maupun tubuhku tidak mengejang lagi. Aku menciumi leher mulus bu Isni dengan lembutnya, sementara tangan bu Isni mengusap-usap punggungku dan mengelus-elus rambut kepalaku. Aku merasa puas sekali berhasil ngentotin bu Isni.

Cerita Ngentot MENIKMATI MEMEK ISTRI KADES

Malam itu kami masih main satu ronde lagi hingga jam 04.00 pagi diluar masih terus hujan, kami menikmati sekali.

“Pak Jefri saya harap ini jadi benih dalam rahimku.”

“Aku ingin sekali punya anak pak.”

“Wah apa nanti ga curiga pak Sugeng bu? Tanyaku ragu-ragu.

“Tidaklah pak, suamiku tiap hari maunya main terus walau numpang celup langsung keluar.”

“Makasih pak sudah memberikan saya kepuasan.”
“Kalo saya kepingin gimana bu Isni.” “heheheeh…bercanda saya bu Isni.”

“Kita cari waktu yg tepast aja pak Jefri saya mau terus kok dientot kontol besarnya pak Jefri…”

Pagi hari sebelum kami pulang masih sempat main hampir satu jam.

Sejak saat itu bila saya kembali ke desa tersebut kami pasti janjian di luar dan mengulangi perbuatan kami, hingga akhir aku ketahui bahwa bu Isni telah hamil hasil benihku.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts