Cerita Mesum Driver Ojek Online Dengan Pelanggan

 

Demam Ojek Online memang sedang mewabah sekarang, banyak kalangan berbondong-bondong daftar menjadi Mitra ojek online mungkin karena tergiur oleh penghasilan nya yg lumayan, Tapi lain hal nya dengan aku, aku daftar hanya karena iseng-iseng saja, lumayan lah bisa dpt hp dan helm meskipun ga bagus tp cukup lah. Dan disini lah Petualangan Sex ku dimulai.

Oh ya Perkenal kan aku Agus umurku skg akan menginjak 35 akhir tahun ini, tinggi badan ku 170 berat sktr 81Kg lmyn aga tegap sih, kulit ku sawo matang, wajah ku biasa saja tak ada yg special, namun cerita ku kali ini yg menurut ku luar biasa, karena ini adalah kisah nyata ku.

Ga pernah kepikiran buat jadi tukang ojek online ini sebelumnya, tp ga kerasa juga sudah hampir satu tahun aku mengikutinya, meskipun dulu jarang narik karena aku memang bekerja di suatu perusahaan BUMN di kota Kembang ini jadi ojek online hanya sampingan belaka, iseng di kala suntuk. Sudah 3 bulan ini aku memang fokus di ojek ini, bukan karena penghasilannya tp karena petualangan sex yg aku dapati.

Selepas magrib malam minggu ini aku berniat keluar buat nyari tarikan ojek online, karena di kontrakan aku suntuk banget di tambah ga da yg nemenin karena istriku memang Jauh disana di Kota Dodol di kampung halaman ku. Setelah mandi dan bersiap aku segera meluncur ke depan sebuah apartemen di sudut Timur kota ini, karena disini biasa aku mangkal, sampai di tempat mangkal ku di sebuah kios aku parkirkan motor ku di trotoar depan kios tersebut dan memesan segelas kopi kepada pemilik kios tersebut, sambil kunyalakan sebatang roko aku buka aplikasi ojek online ku sambil menunggu order datang aku pun berbincang dengan pemilik kios Pa Adang.

“Pa ko sepi banget ya, pada kemana nih driver yg laen?” tanya ku
“lagi pada narik a, td rame pd ngumpul disini seperti biasa” jawab Pa Adang

ga beberapa lama ada orderan muncul di hp ku, ternyata orderan berbelanja atau biasa di sebut G*Mart dlm aplikasi ku, ku lihat nama Pemesan nya adalah seorang wanita bernama Agnes, tanpa melihat isi orderan tersebut aku langsung telepon yg bersangkutan untuk verifikasi orderan tsb, tak lama pemesan pun menjawab tlp ku,

“iya, hallo mas g*jek ya?”
“selamat malam, iya mba saya dari G*jek, saya mau verifikasi orderannya mba”
“iya betul mas, tp maaf mas sy boleh tambah lagi ga pesanannya?”
“emang mau tambah pesanan apa lagi mba?”
“gini mas, bisa tolong belikan ice land 1 btl ga plus calpicc* rasa Melon nya 2?”
wooooww, dlm hati aku berkata, ni cewe mau pada mabok nih kaya nya
“oh ya boleh mba tp gpp ada biaya tambahan soalnya toko nya berjauhan?”
“iya gampang Mas, ntar anterin langsung ke kamar saya ya mas, ditunggu”
“ok mba, saya OTW skg”

Setelah menutup telepon aku liahat orderan apa yg harus ku beli dan tujuan nya, orderannya sih biasa hanya makanan ringan tp tujuannya adalah ke salah satu apartemen di timur pas sebuah tanjakan menuju arah sebuah stadion ternama di kota ini.

Tanpa berlama-lama aku pun segera pamit dan membayar kopi ke pa adang dan bergegas meluncur untuk berbelanja pesanan tersebut, setelah semua pesanan terbeli aku pun segera meluncur ke arah apartemen tsb, sesampainya di depan apartemen aku pun langsung masuk ke tempat parkiran motor dan memarkirkannya, dan menuju ke tempat pos security buat melapor dan meminta ijin masuk.

Kutunjukan orderan di aplikasi ku di hp ku sebagai bukti yg ternyata pemesan berada di lantai 20 apartemen tsb, security pun mengijinkan aku untuk masuk dan mengantar kan pesanan tersebut, aku pun masuk dan memilih menggunakan lift menuju lantai 20, didalam lift aku kembali menghitung rincian biaya orderan ku, ga beberapa lama lift berhenti di lantai 10 dan masuk seorang wanita cantik berambut pirang berpakaian lumayan sexy mengunakan tangtop dengan buah dada yg menyembul sehingga tampak terlihat jelas belahan toketnya yg mulus, dan menggunakan hotpant jeans yg sangat ketat sehingga terlihat pantat yg begitu bulat, benar-benar membuat ku salah tingkah.

saat dia masuk dia terlihat sedang kesal, aku hanya melemparkan senyum ramah pada nya dan bergeser sedikit ke pojokan lift, dia membalas senyum tp hanya senyum terpaksa aku kira. dalam lift aku hanya diam dan sesekali memperhatikan dia, tubuhnya yg sangat putih dan sexy benar – benar membuat aku konak, semakin lama celana ku terasa semakin menyempit kulihat memang si joni telah bangkit dan mengeras di dalam sana, pikiran mesum terus terlintas dlm benak ku semakin ga konsen aku berdiri ku gelisah sendiri, tanpa diduga cewe itu terlihat tersenyum lebar tp dia berusaha menutupi senyum nya dengan tangannya, astaga mungkin dia melihat tingkah ku dari pantulan ruangan lift tersebut, alangkah malu nya aku dlm hati.

Tak terasa lift berhenti di lantai 20 dan wanita itu pun keluar di lantai yg sama, aku lihat lagi hp ku untuk memastikan no kamar yang aku tuju, kulihat kiri dan kanan, suasana lantai ini begitu sepi dan aga remang-remang, sesaat aku merasa ngeri jg, kulihat wanita itu berjalan menuju lorong sebelah kanan dari lift, aku coba mengejar nya untuk bertanya soal kamar yg aku tuju tersebut.

“Mba, maaf numpang tanya klo kamar ini di sebelah mana ya?”
wanita itu melihat alamat dlm hp ku,
“Oh, mas g*jek ya?”
“iya mba,,!”
“Bener mas saya yg pesan”
Dalam hati aku bersorak riang, kebetulan kah ini, tp disisi lain aku malu atas tingkah ku dlm lift td,
“Oh, ini mba Agnes ya?”
“Iya Mas, berapa semuanya mas?”
“ini mba struk belanja nya dan total sama tambahan belanja nya di tambah ongkos nya”
“oh ya, ayo ke kamar saya mas soal nya saya ga bawa dompet”
Aku mengikuti Mba Agnes menuju kamarnya yg berada di ujung lorong, aku berjalan di belakang sambil menikmati indah nya pantat mba Agnes, tanpa kusadari mba Agnes menoleh kle arah ku dan tersenyum,
“Liat apa mas?”
Ucapan Mba Agnes membuyarkan lamunan ku, malu campur kaget menyelimuti dada ku saat itu,
“hhmmm,,,ga mba, ga liat apa-apa ko”
Mba Agnes hanya tersenyum kecil, sampai didepan kamar nya aku menunggu di depan pintu kamarnya, ga beberapa lama mba Agnes membawa beberapa lembar uang 100rb an,
“nih mas Ambil ja semua nya”
kulihat dia memberikan lima lembar uang 100rb an,
“aduh mba ko banyak banget, sy ga da kembaliannya”
“gpp mas ambil aja semuanya”
sambil tersenyum dia menjawab panggilan masuk ke hp nya,
“makasih bnyak mba”
Aku pun segera membuka aplikasi di hp ko untuk menyelasi kan orderan tsb, sambil sesekali kudengar mba Agnes berbicara di tlp dan tampaknya dia sedang memarahi seseorang di tlp.
aku pun segera membalikan badan meninggal kan kamar mba Agnes menuju lift, di tengah perjalanan aku dengar suara Mba Agnes memanggil ku,
“Mas,,,maaasss,,,!”
Mba Agnes berjalan menghampiri ku,
“Mas mau uang tambahan ga?”
Aku sedikit terdiam bingung sejenak,
“Klo di kasih ya mau donk mba, emang pesan apa lagi mba?”
“Ngga mas, saya ga mau beli apa-apa lg”
“trs apa donk mba?” Aku tambah bingung
“mmhhh,,,mau ga mas nemenin saya minum sebentar,saya ga da temen mana disini sepi lagi”
wwaaaaoooowwww,,,Horeeeee,,,,,,dlm hati aku bersorak sorai,,,,Rezeki nih, pikiran mesum langsung hinggap di otak ku saat itu,
“tp bayaran nya gmn mba?”
aku coba tenang dan coba mencari ke untungan lain, hehehe lumayan kan gan.
“gampang itu urusan mudah”
mba Agnes mencoba menenangkan ku,
“ayo mas”
aku hanya mengangguk dan mengikuti dr belakang,
“ayo masuk mas jgn sungkan”
“i,,iya,, mba”
“eh iya jgn panggil mba donk, panggil Agnes aja ya”
“ok, tp mba,,eh Agnes jg panggil nama aku aja ya, Agus Ok”
“ok”

Aku pun masuk dan Agnes menutup pintu kamar nya dan mengunci nya, didalam kamar aku di persilahkan duduk di sofa diruangan tamu nya dekat dengan jendela yg mengarah ke tengah kota ini, aku dan Agnes larut dalam pembicaraan yg semakin lama semakin akrab, dia pun mulai berani ngobrol lebih jauh tentang dirinya, dan kenapa dia memesan minuman beralkohol tersebut, aku pun sekarang tau bahwa dia adalah simpanan seorang pengusaha muda di jkt sana, dan tadinya si pengusaha tersebut akan datang namun tak jadi yg membuat Agnes sangat marah, dan rencana nya mereka akan merayakan hari jadi mereka dengan minum – minum, namun gagal.

Semakin lama semakin larut kita berbincang sambil ditemani minuman beralkohol ini, wajah Agnes pun sudah tampak memerah mungkin sudah mabok, tawa kami pun semakin keras dan semakin berani untuk saling mencubit, aku sengaja hanya meminum sedikit karena takut mabok, tak beberapa lama Agnes bangkit dan berjalan gontai menuju kamar mandi, dia tampak kesulitan dan aku mencoba memapahnya menuju kamar mandi, di dalam kamar mandi terdengar suara Agnes jackpot ( muntah ) beberapa kali, aku hanya nyengir kecil, sudah mabok mungkin dia karena memang kulihat dia banyak sekali minum hampir setengah botol dia habis kan, ga beberapa lama dia keluar sambil tersenyum.

“maaf ya Guss, km jijik ga?”
“biasa ja ko Nes, ayo aku pegangin kamu ke sofa”
Sambil ku papah dia berjalan Agnes meracau, ” body aku udah ga bagus lg ya Guss?”
“masih bagus ko Nes” sambil terus ku papah menuju sofa
“hihihi,,,iya bener juga ya, buktinya kamu konak liat aku td ya?”
Deg,,,,bagai disambar petir aku hanya terdiam menahan rasa malu,
“udah ga usah malu, biasa aja kali, km mau nemenin aku malem ini Guss?”
deeeeeerrrrr,,,,bagai kan di sambar petir yg kedua kali nya, tp kali ini berbeda otak mesum ku langsung berputar, isi celana ku perlahan bangkit,
“boleh aja tp mau ngapain?” ku coba jaim dulu,
“ya km tau dong”

Agnes langsung berbalik menghadap muka ku wajah nya menengadah ke arah wajah ku bau alkohol dari mulut nya bercampur parfum di tubuh nya membuat ku lupa diri, sesaat kami saling pertatapan dan beberapa detik kemudian aku langsung mencium bibir nya yg di balas dengan kuluman panas Agnes, yg mungkin sudah dikendalikan nafsu yg kuat, ku rengkuh tubuh nya sambil terus saling mengulum bibir nya, lidah kami saling menghisap satu sama lain, ga mau diam saja tangan ku langsung berpindah tempat, tangan kiri ku langsung menyelusup ke toket nya yg lmyan besar sekitar 34B, sementara tangan kanan ku meremas pantatnya yg sexy.

Tangan kiri ku kini asik memainkan toketnya yg begitu besar dan ternyata Agnes pun ga tinggal diam tangan nya mengelus-elus kontol ku yg sejak tadi mengeras sementara tangan satunya berusaha menurunkan resleting celana ku, ga lama Agnes pun berhasil membuka celana ku dan melepaskan ciuman ku, kini dia coba berjongkok sambil menurun kan celanaku dan melepaskan nya, aku mengambil kesempatan untuk membuka kaitan bra milik nya, kini Agnes mengelus -elus kontol ku yg masih terbungkus CD dan sedikit menonjol keluar dari CD ku karena panjang kontol ku.

“mmmhhh,,,udah ada yg ngintip nih, hihihihihi” Sambil mengelus – elus kepala kontol ku Agnes terus saja meracau, beberapa saat kemudia aku pun berhasil membuka Bra Agnes dan melepaskan tangtop milik Agnes, kini terlihat gunung kembar besar menggantung dihadapan ku, toket putih bersih dengan puting berwana coklat kemerahan membuat ku semakin terangsang, tangan ku langsung meremas kedua toket Agnes, namun tak beberapa lama Agnes membuka cd yg ku kena kan dan langsung melahap beringas kotol ku yg tegang.

“mmmhhhhh,,,mmmhhhmmm,,,mmhhhh,,” sambil terus mengulum kontol ku dan ngocok nya dgn tangannya, aku yg ke enakan merasakan serangan dan sensasi ini hanya berusaha menik matinya dan sesekali kumainkan puting nya, Agnes pun mendorong ku ke sofa lalu berdiri,
“Kontol km gede Guss, nikmat banget kaya nya”

Aku hanya tersenyum lalu Agnes membuka hotpan dan cd yg dia kenakan, kini terlihat gundukan memek tanpa bulu yg begitu indah putih tanpa cacat.

kini Agnes kembali berjongkok di sela paha ku, sambil mengocok kontol ku san menghisap kepala kontol ku sementara tangan satunya memainkan belahan memek nya, kulihat memeknya begitu menawan berwan pink, kulihat cairan bening mulai menetes dari lubang memek nya, rupanya Agnes sange berat pengaruh alkohol mungkin, aku hanya terduduk di sofa menyaksikan Agnes begitu beringas memainkan kontol ku dan menikmati sensasi yg luar biasa dr perlakuan Agnes, “OMG, nikmat banget, mimpikah ini?” sesaat dlm hati aku bertanya, mungkin ini yg namanya rezeki, hehehehe…

Sekitar 10 menit Agnes memainkan kontolku dia berdiri dan duduk di pangkuan ku sambil berusaha memasukan kontolku kedalam memek nya, sedikit demi sedikit kontol ku masuk kedalam memek Agnes yg sedari tadi sudah becek dan blassshh,,,amblash semua kontolku kedalam memek Agnes, dan Agnes mendesah kecil,,, “ssshhhhhh,,,,aaahhhh,,,” sambil menggigit bibir bawah nya Agnes coba menahan posisi nya skg sambil membetul kan rambut panjang nya, dan kurasakan memek Agnes menjepit erat batang kontol ku yg membuat ku merasakan benar-benar nikmat, sensasi luar biasa yg ga aku temui dari istriku,beberapa detik kemudian ku rengkuh tubuh Agnes kudekat kan toketnya ke wajah ku dan ku hisap puting nya bergantian,,,
“ssshhhhsss,,aaaahhh,,,ssshhhh,,,aaahhh,,,,eeenn,,,aakk,,Guss, yg kenceng dong” racau Agnes.

Sambil kulihat badan nya mengelijang, bergoyang merasakan serbuan hisapan ku, pinggul Agnes mulan bergoyang -goyang perlahan mengaduk kontol ku dengan memeknya, sementara aku masih terus memain kan puting nya, kini gerakan Agnes mulai berubah kini ia mulai menaik turun kan pinggul nya mengocok kontol ku, semakin lama semakin cepat.

“aaahhh,,,ahh,,,aahhh,,,,sssshhhhh,,,,Nikmat bgt Guss”
“iya Agnes, memek km juga enak bgt, ngejepit banget kontol ku, aku pengen ngewe kamu sampai pagi Boleh ga Nes?”
“booolleeeehhh,,,,,Roooommm,,,,,aaahhh,,,,!”
“entotin aku sepuaas km rroooomm,,,aaaahhh,,,ssshhhh,,,”
aku tersenyum girang mendengar jawaban Agnes, dan kurasakan jepitan memek Agnes semakin kencang dan Agnes menurunkan tempo kocokan nya dan mendesahhhh panjang,
“mmmhhhh,,,,aaaaaahhhhhhh,,,,sssssssshhhhhhhhhh,,,,aku Keluar Guss:
di ikuti kedutan dlm memek nya Agnes beberapa kali kurasakan semburan hangat cairan peju Agnes, tangan Agnes mencengkram pundak ku dan sesaat mengangkat wajah nya ke langit dan perlahan melunglay lemas memeluk tubuh ku mencium bibir ku berkali – kali,
” Nikmat banget Guss, makasih ya”

Sementara Kontol ku masih di dalam memek Agnes, aku tersenyum ,
“eit, ko km ja yg keluar, aku juga pengen keluar donk” Belum sempat Agnes menjawab aku mengangkat tubuh Agnes dan membalik kan posisi nya kini Agnes berada di bawah, ku angkat kedua kakinya dan aku berjongkok kucium selangkangan Agnes, kucium bibir memek Agnes, ku mainkan dengan lidah ku, ku hisap dan kucium aGussa memek yg begitu membuat ku terangsang hebat, kulihat memek Agnes semakin memerah, dan desahan Agnes semakin keras lagi,
“aaaahhhh,,,,aahhhh,,,,aaahhhh,,,,hisap lg Guss, aku sange lagi,,,,,”

Aku ga peduli ocehan Agnes sekarang, aku hanya fokus memainkan memek Agnes, kini kurasakan memek Agnes berkedut kedut lagi beberapa kali, dan cairan bening hangat mengalir lagi tampak nya ini orgasme kedua Agnes, aku berdiri mengarah kan kepala kontol ku ke lubang memek nya, kua ngkat kedua kakinya dan bleeeessss ga lama memek Agnes menelan semua batang kontol ku, ku genjot perlahan -lahan namun semakin lama semakin cepat, Agnes mendesah desah, mengerang merasakan nikmat sambil meremas toket nya sendiri, selang 10 menit kemudia aku merasakan geli kontol ku berkedut rupanya aku ingin keluar.

“Nes, aku mau keluar, aku keluarin di dalem memek kamu ya Nes? ” sambil terus ku percepat kocokan ku, “aahh,,aahhhh,,,keluarin ja sesuka km Guss,aaaahhhhh,,,,,aaasssshhhh,,,,,aaahhh”

Mendengar hal tersebut aku semakin bersemangat menggenjot memek Agnes dgn RPM tinggi, beberapa detik kemudian kutekan dlam – dalam kotol ku dlm memek Agnes hingga mentok dan menyembur kan peju ku beberapa kali bersamaan dengan itu Agnes memeluk ku erat dan,
“aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh,,,,,,,aakkuuuuu,,,kkkeeellluuuaar llaagggiii,,,”
dan kurasakan memek Agnes pun berkedut – kedut tanda ia Orgasme lg.

Badan kami dibasahi oleh peluh, sementara aku masih memeluk tubuh Agnes, kurasakan nafas Agnes tersenggal senggal, matanya terpejam tangan nya lunglai ke ujung sofa, aku sedikit bangkit dan menciumi bibir Agnes dan Agnes pun membalas dengan ciuman hangat, aku dan Agnes saling membalas ciuman untuk beberapa saat disertai oleh tanganku yang asyik memainkan memeknya.

Setelah cukup beristirahat aku dan Agnes membersihkan diri bersama dlm kamar mandi, dlm toilet aku dan Agnes main lagi satu ronde, setelah itu kami berdua pergi keluar sejenak untuk mencari makan, setelah kenyang kami kembali lagi ke apartemen dan mengulangi nya lg hingga 3 ronde, total malam itu aku dan Agnes ngewe sampai 5 ronde, membuat ku sangat lemas.

Malam itu aku dan Agnes bagaikan sepasang kekasih di mabuk sex, hingga kami berdua terlelap tertidur dalam posisi bugil ku peluk tubuh Agnes dari belakang dan kontol ku masih menusuk di dlm memek nya. Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, kulihat Agnes msh pulas tertidur ku lihat kontol ku sudah menyusut lagi.

Ku ambil selimut dan menyelimuti tubuh Agnes, dan bergegas aku berpakaian ku hampiri Agnes dan kucium kening nya lalu aku tinggal kan apartemen Agnes dan pulang, sore hari nya aku dpt tlp dr Agnes, dia sedikit marah karena pulang ga pamit, aku beralasan aku ga mau mengganggu tidur nya karena kulihat dia begitu kelelahan, dan Agnes pun mengerti, dia bilang bulan agustus dia akan pindah apartemen ke jkt, karena disuruh suami sirih nya, dan sebelum pindah Agnes ingin ada sex perpisahan dl ma aku, aku pun menanyanggupi nya. END
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts