Cerita Gay – Banjir membawa nikmat

CERITA SEX GAY,,,,,,,,
Tanggul sialan! Umpat gwe sebel.
Gara-gara jebol akhirnya rumah
gwe kebanjiran. Lumayan tinggi,
sepaha orang dewasa dan
masuk ke rumah gwe. Kedua
orang tua gwe udah pegi
ngungsi ke salah satu hotel di
Jakarta. Karena masih harus
mengamankan beberapa barang
pribadi gwe agar tidak basah,
jadinya gwe nyusul ke hotelnya.
Hari sudah menjelang malam dan
listrik mati. Jadinya gwe nyalain
lilin dan lampu darurat untuk
membantu memberi
penerangan. Kamar gwe berada
di loteng yang nggak kesentuh
air banjir, jadi lumayan juga
nggak perlu berbasah-basah.
Saat gwe hampir selesai, gwe
mendengar ada yang manggil
didepan rumah. Dengan lampu
senter gwe ngelongok dari teras
rumah.
“Iya, kenapa ya?” kata gwe
dengan berseru.
“Butuh bantuan untuk keluar
dik?” tampaknya salah seorang
tentara yang ditugaskan
membantu untuk menangkut
penduduk ketempat
pengungsian. Hmm! Ini tentara
boleh juga orangnya. Plus
tentara pula! Hehehe! Otak homo
gwe mulai bergerilya. Sapa tau
ada kesempatan dalam
kesempitan. Tentara ini hanya
seorang diri menggunakan
perahu karet yang cukup untuk
2 orang. Hmm! Nggak ada
salahnya mencoba!
“Boleh Pak! Tapi bisa naik dulu
untuk bantu bawa barang saya ini, ” sahut gwe.
“Oke Dik!” sahutnya.
“Sebentar saya turun pak” kata
gwe lalu bergegas turun dan
mengenyampikan rasa jiji gwe
sama air banjir yang kotor dan
menuju gerbang rumah gwe.
“masuk dulu pak, barangnya ada
di loteng,” kata gwe
“Ok!” katanya masuk menarik
perahu dan mengunci gerbang
agar perahunya tidak hanyut
keluar.
Dia lalu mengikuti saya masuk
dan menuju loteng.
“Dik boleh saya numpang ke
kamar mandi bentar. Mau cuci
kaki saya dulu. Takut nanti
kotor, ” katanya begitu kita
sudah di loteng yang hanya
diterangi cahaya lilin.
“Boleh Pak, silahkan. Kamar
mandi di ujung sana,” kata gwe
sambil menunjuk arah kamar
mandi.
Si mister army itu lalu ke kamar
mandi dan gwe di kamar lalu
sengaja menaruh majalah yang
menampilkan gambar cewek
bugil yang dibawa sepupu gwe
sewaktu dia liburan dari
kuliahnya di aussie. Dia kira gwe
doyan cewek eh malah akhirnya
dia yang ketagihan nyetubuhin
gwe. Well that ’s another story
coz now we have to concentrate
with this mister army. Majalah itu
gwe taruh ditumpukan paling
atas dalam dus.
Tak lama si mister army masuk.
Terkejut gwe melihat dia
bertelanjang dada hanya
mengenakan celana selutunya
dan bajunya dia kalungkan
dileher. Body yang tegap dengan
dada yang bidang dan perut
yang rata. Tergoda namun gwe
berusaha focus dan jangan
sampe keliatan banged mupeng
gwe.
“Pak bisa tolong bantu bawa
kardus yang itu,” kata gwe.
Dia lalu mengambil kardus itu
dan sempat berhenti
memandang majalah
ditumpukan paling atas.
“majalahnya okeh juga negh,”
katanya sambil tersenyum
“oh itu! saudara punya tuh.
Ketinggalan.” Kata gwe. Emang
bener itu sodare gwe punya.
“boleh liat sebentar dik?” tanya
dia.
“ya monggo. Silahkan!” kata
gwe.
Dia lalu duduk dipinggir ranjang
gwe dekat lampu senter yang
gwe nyalakan di meja pinggir
ranjang gwe. Sambil pura-pura
merapikan gwe ngelirik dia.
Tanganya yang kanan tampak
mengurut selangkangannya.
Gwe lalu duduk disebelahnya.
“bagus ya?” tanya gwe.
“eh iya,” katanya salah tingkah.
“abang nganceng ya?” tanya
gwe sambil tangan gwe meraba
selangkangannya.
Si abang tentara ini hanya
tersenyum, lalu gwe mulai lebih
meremas kontolnya yang
sekarang gwe rasa udah
nganceng bener. Tanpa gwe
duga, si abang tentara ini
merebahkan tubuhnya di
ranjang dan dengan majalah itu
menutupi wajahnya. Gwe
nganggap ini sebagai tanda kalo
dia rela diapain ajah kontolnya
agar dia puas. Gwe lalu berlutut
dilantai diantara dua kakinya
dan membuka resleting
celananya. Dan kontolnya sudah
menggunung dibalik celana
dalamnya yang sudah mulai
basah oleh cairan precumnya.
Gwe lalu menjilat gundukan
kontol itu dan si abang tentara
melenguh nikmat. Gwe lalu
menurunkan celana dalamnya
dan kontolnya langsung
ngancung berdiri tegak
sepanjang 15 cm dengan
diameter 5cm. kontolnya sudah
bersunat dengan kepala
kontolnya pink mengkilat karena
basah oleh precum.
Gwe sedot kepala kontolnya dan
dia menggelinjang sementara
desahan nikmat terlontar dari
mulutnya. Gwe lalu mulai
mengisap kontolnya sementara
lidah gwe menyapu kepala
kontol dan lobang pipisnya. Dia
meminggirkan majalah dari
wajahnya dan memandang gwe
yang sedang asik memuluti
kontolnya.
“iseeepppp teruss homo!! Yeah!!
Kebetulan gwe udah 5 bulan
nggak ngentot sama bini gwe!!
Yeaahhhhh!! Iseeppp !” katanya
meracau.
Wah! Straight, tentara, married
dan udah lama nggak ngentot!
Pantesan pasrah gwe sepong.
Gwe jadi tambah bernafsu
menyepong kontolnya. Sampai
akhirnya dia menghentikan gwe.
“belom keluar bang,” kata gwe
protes karena pengen banged
gwe nelen peju tentara.
“buka baju loe! Gwe mau
nyodomi loe!” perintahnya
dengan tegas. Ketentaraannya
mulai keluar.
Gwe hanya tersenyum, gwe
melepaskan semua baju gwe lalu
melemparkan baby oil dan
kondom ke dia.
“olesin ini dulu ya bang terus
pake kondomnya,” kata gwe.
Lalu berbaring dipinggir ranjang
dengan kaki mengankang
terangkat. Gwe pengen dientot
sambil memandangnya beraksi.
Dasar tentara straight yang
belom pernah nyodomi. Dia
mengira lobang pantat sama
dengan lobang vagina. Setelah
memakai kondom dan
mengoleskan baby oil dia mulai
menyodok kontolnya langsung
dan semuanya terbenam ke
pantat gwe. Gwe berseru
menahan sakit. “pelan bang!”
Si abang tentara nggak
menggubris gwe, dia lalu dengan
gerakan cepat mulai mengentot
gwe. Mulutnya meracau nikmat
dan matanya terpejam. Biar udah
lima bulan nggak ngentot
ternyata si abang ini masih bisa
bertahan ngentot lama. 20 menit
kemudian dia baru menembakan
pejunya.
Akhirnya gwe sms nyokap gwe
kalo gwe lebih baik di rumah
ajah sekalian nungguin rumah.
Dan yang nyokap gwe nggak tau
kalo gwe juga ditungguin dan
dientotin sama abang tentara ini
semalaman suntuk. Dan akhirnya
gwe kesampean juga nelen peju
tentara.
Keesokan harinya si abang
tentara kembali ke tempat
pengungsian dan gwe nggak
pernah lagi ketemu dengannya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts