CERITA SEX – NGENTOT BERSAMA MBAK SPA SANGEAN

 

CERITA SEX – NGENTOT BERSAMA MBAK SPA SANGEAN – Waktu sudah menunjukan Jam 04.00 sore. Tubuhku sudah cape dan aku putuskan untuk memanggil tukang pijet langgananku datang.10menitan aku nunggu akhirnya Mbak Rita sudah berada di muka pintu gerbang. Karena sudah biasa, dia langsung masuk dan membereskan kamarku.

Mbak rita sudah berumur 35 tahun tapi masih cantik kulitnya putih, Sexy, Sintal iyah masih bisa dibilang membuat gairah lah apalagi dia ditambah seorang tukang pijet pakaiannya selalu Sexy dan minim, Disaat dia pijet dia tidak memakai baju dan celana alias hanya menggunakan CD dan BRA.

“Sore Mbak? Udah mau dimulai ni?”, sapaku sambil membuka baju dan celana panjang. Tinggal memakai celana dalam saja. Aku benar-benar tidak menyangka kalau Bu Eka memiliki payudara yang besar. BH-nya berukuran kira-kira 38D. Sampai-sampai batangku bergetar, terangsang. Ingin rasanya memasukkannya ke dalam lubang kenikmatan Mbak Rita. Sambil nyoba-nyoba aku pancing-pancing Mbak Rita.

“Mbak kalau mijet emang selalu nggak pake baju sama celana ya?”, sambil bertanya aku sibakkan celana dalam. Maksudnya supaya dia ngelulur juga selangkaanku.
“Iyah mas, biar lebih leluasa aja”.
“Nggak risih mbak? kan aneh aja” Coba-coba kupancing dia. Nah.., kelihatannya dia sudah mulai terbawa suasana.

“Ya..nggak dong mas, lagian kan biar sama2 enak aja mandangnya hihi”. katanya sambil tertawa
“Kalau gitu, saya buka celana dalamnya ya.., mbak?”. Celana dalam kulepas, Penisku Berdiri tegak dengan jantannya. Matanya kelihatan takjub, melihat penisku yang besar dan panjang.

“Waduh.., udah gede aja itu batangnya. Terangsang yah?” katanya tersenyum,
“Ini mah belum lagi, masih bisa lebih besarloh” tangannya kupegang dan aku letakkan di atas penisku. tangannya mulai memain-mainkan penisku. Tangan Bu Eka benar-benar lembut dan halus. Di mainkannya kemaluanku. Diremeess, diusap-usap, dikocok.., membuat kepala penisku semakin membesar. Kulihat juga Mbak Rita makin terangsang.

“Aah.., mhemm..”, Tidak kusia-siakan kesempatan ini, kulepas tangannya dari penisku, langsung kumasukkan ke mulut Mbak rita. Bibir seksinya mencium dan mulai mengulum penisku,
“Whoom.., oopp.., whoomm.., whoop.., oopp!” Bunyi mulutnya menghisap penisku.
“Besar sekali.. mass, sampe nggak muat ke mulut saya”, Sambil senyum. Masuk.., keluar.., maju.., mundur.., penisku masuk ke mulut Bu Eka.
“Uuhh.., oohh.., nikmat skali.., Bu.., trus.., Bu.., aduh.., nggak tahan saya!”

Aku benar-benar merasakan kenikmatan. Aku tahan spermaku yang mau keluar, kupegang payudaranya yang besar, kuremas dengan lembut, Mbak Rita tambah terangsang. Dari rintihan kecilnya, aku tahu, dia sudah dibawah kendaliku. Aku maki bernafsu.., dengan bangun pelan-pelan, Toketnya kuciumi, aku dan Mbak Rita seperti lepas kendali.., saling cium.., peluk. Payudaranya yang besar menempel di badanku. Bergetar nafsuku.

“aah..mmmhh ssshhh” Mbak Rita sedikit mengerang, sewaktu payudaranya kucium dan kugigit-gigit. Posisinya sekarang di bawah, telentang! payudaranya kucium, kujilati.., ke bawah lagi.., waah.., luar biasa.., Hingga kutemukan bulu-bulu halusnya yang menyembul dari celana dalamnya. Terlepas sudah celana dalamnya. Kelihatan bulu-bulu hitam menyembul makin lebat. bulu-bulu hitamnya kusibakkan.., terlihat lubang kenikmatan yang berwarna merah muda menantang. Aku tidak tahan! Kujilati semuanya.., bulu-bulunya.., clitorisnya.., lubang vaginanya. Sisi-sisi vagina Mbak Rita memang sedikit keluar, aku hisap, “Sruup.., cuupp..” semuanya!

“Aahh.., Oooh.., aduh nggak tahan.., masss..!” Erangannya menambah nafsu liarku, tidak henti-hentinya kujilati vaginanya dan clitorisnya aku kulum, kugigit-gigit kecil, sampai akhirnya,
“aah.., aduh.., akuuu keluar..”, sambil berusaha duduk menghadap ke arahku. Akupun langsung berdiri. Kuarahkan penisku ke arah bibirnya, “Slup.., mhom..”, dikulumnya sekali lagi penisku.
“Oooh.., bagus mbakk.., trus masukin semuanya.., hisaap.., mbakk..” kulumannya membuatku semakin mabuk kepayang. Dari ujung penis hingga ke biji pelerku semua bersih.., dihisep.., dikulum.., masuk.., keluar, “oohh..”

Pelan tapi pasti penisku mulai masuk, “Bleep..”, sedikit basah.., Sreet.., bleep.., penisku maju mundur menembus lubang kenikmatan Mbak Ritaa. Semakin lama semakin dalam aku benamkan penisku, hingga menembus bagian dalamnya.., cairan Mbak Ritaa makin banyak keluar.

“Oohh.., saya keluar.., masss!”, Sambil badannya mengelinjang orgasme. Aku benar-benar seperti kuda liar. Aku suruh Mbak Ritaanungging, lubang pantatnya kelihatan jelas, aku gosok-gosokan penisku di lubang duburnya, sambil penisku turun ke bawah mencari lubang kenikmatan Mbak Ritaa.
“aahh.., aduh.., maass..aahhh aduuhh aduhh aahhh” Mbak Rita menjerit kecil. “Sreet.., bleep.., penisku masuk ke lubang vaginanya. Lalu kupompa Mbak Rita…, “Bleepp.., sreet..”,
“Aahh.., oohh.., keluar.., mbaakkk..!” Bersamaan dengan air maniku keluar, Mbak Rita juga mengerang, “aahh..”. Croot.., crot! air maniku keluar dari dalam lubang Mbak Rita. Hangat.., penisku masih terbenam. Terasa disedot. Mbak Rita sengaja memainkan lubangnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts